Gerindra: Penumpasan Terorisme Tergantung Niat Presiden

Gerindra: Penumpasan Terorisme Tergantung Niat Presiden

Gelora News
facebook twitter whatsapp


www.gelora.co - Dari sisi kekuatan dan pengalaman, aparat keamanan dan pertahanan RI adalah kekuatan yang sudah sangat teruji berhasil  mengatasi berbagai gangguan keamanan di dalam negeri. Mulai dari pemberontakan DI/TII sampai Gestapu PKI, bahkan peperangan di Timor Timur.

Begitu Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sodik Mujahid menanggapi serangkaian aksi teror bom di tanah air. Menurutnya, kekuatan TNI dan Polri seharusnya mumpuni dalam menangani kasus teror tersebut.

“Dengan kekuatan dan pengalaman itu, maka sesungguhnya persoalan penumpasan terorisme yang berulang kali  terjadi di Indonesia, hanya tergantung kebulatan niat dan tekad presiden untuk menumpas, bukan mengelolanya,” ujar politisi Gerindra ini sebagaimana keterangan tertulis yang diterima, Selasa (15/5).

Sodik menjelaskan bahwa niat dan tekad presiden yang dimaksudnya itu adalah dengan memastikan aparatnya sanggup dan komitmen dalam penghancuran terorisme di Indonesia. 

Jika pucuk pimpinan di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Polri, Badan Intelijen Negara (BIN), dan TNI menyanggupi untuk menghancurkan terorisme dalam jangka waktu tertentu, maka lanjutkan posisinya. Presiden harus memberikan kepercayaan serta dukungan dana dan fasilitas. Termasuk menambah dukungan UU yang diperlukan.

“Sebaliknya, jika mereka tidak sanggup menyatakan komitmen dan kesanggupannya untuk menghancurkan terorisme dalam kurun waktu yang ditetapkan, maka presiden harus mencari kesanggupan pejabat baru,” tukasnya. [rmol]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA