Asli Surabaya, Begini Ahmad Dhani Melihat Kasus Bom di Surabaya

Asli Surabaya, Begini Ahmad Dhani Melihat Kasus Bom di Surabaya

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Ahmad Dhani Prasetyo mengomentari kasus bom di Surabaya yang meletup pada Ahad lalu, 13 Mei 2018.

Sebagai orang asal Surabaya, Ahmad Dhani memiliki pandangan tersendiri yang meluas dan tidak fokus. "Ini saya sebut konspirasi kuasa gelap," katanya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan hari ini, Senin, 14 Mei 2018.

Ahmad Dhani, salah satu pendiri Band Dewa 19, menjadi terdakwa perkara ujaran kebencian via sosial media yang sedang menjalan persidangan di PN Jakarta Selatan.

Pada Ahad, 13 Mei 2018, ledakan bom terjadi di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, yang menewaskan 13 orang. Serangan bom terjadi di Gereja Kristen Indonesia, Jalan Diponegoro; Gereja Santa Maria Tak Bercela, Jalan Ngagel Madya Nomor 1, Baratajaya, Kecamatan Gubeng; dan Gereja Pantekosta di Jalan Arjuno.

Hari ini, Kantor Polresta Surabaya diserang. Empat polisi dan enam warga menjadi korban luka. Sebelumnya, lima polisi tewas akibat serangan tahanan terorisme di Rumah Tahanan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.

Menurut Ahmad Dhani, semua ancaman teroris berupa bom dan serangan di Mako Brimob Kelapa Dua, Kota Depok, tak berjalan dengan sendirinya. Ada seorang di balik semua ancaman ini. "Jadi yang saya kutuk ini sutradaranya, dalang dari semua ini."

Ahmad Dhani menilai pelaku teror sebenarnya adalah dalangnya, bukan pelaku bom bunuh diri. Dia juga menyatakan keprihatinannya atas sebaran foto sebuah sekeluarga yang diduga menjadi pelaku bom di Surabaya. Dia yakin mereka tak mungkin membeli bom dengan uang pribadi. [tempo]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita