10 Tewas, Begini Fakta-fakta Penembakan Brutal di Texas

10 Tewas, Begini Fakta-fakta Penembakan Brutal di Texas

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co – Penembakan brutal terjadi di SMA Santa Fe di Texas, Amerika Serikat. 10 orang tewas akibat peristiwa ini.

Penembakan tersebut terjadi pada Jumat (18/5/2018) di sekolah menengah Santa Fe, Texas, Amerika Serikat. Tersangka diidentifikasi bernama Dimitros Pagourtzis. Dia menggunakan senapan berkaliber 38 yang diketahui milik sang ayah.

Berikut beberapa fakta penembakan brutal tersebut:

1. Pelaku Penembakan Pernah Mengunggah Soal ‘Born to Kill’

Pelaku penembakan brutal di sekolah menengah Santa Fe, Texas, Amerika Serikat Dimitros Pagourtzis (17) diketahui kerap berperilaku aneh. Dia pernah memposting sebuah foto kaus di media sosialnya bertuliskan ‘Born To Kill’.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (19/5/2018), kaus warna hitam bertuliskan ‘Born To Kill’ itu dipostingnya di Facebook pada 30 April lalu. Selain itu, dia juga pernah menulis ‘I hate politics’ (saya benci politik) di kolom identitas Facebook.

2. Pelaku Penembakan Brutal di SMA Texas Gunakan Senjata Ayahnya

Pelaku penembakan brutal di sebuah SMA di Texas, Amerika Serikat menggunakan senjata api milik ayahnya dalam aksi kejinya. Sebanyak 10 orang tewas dalam penembakan massal tersebut.

Gubernur Texas Greg Abbott mengatakan, pelaku membawa sebuah senapan dan pistol jenis revolver milik ayahnya, yang secara sah memiliki senjata api tersebut.

“Saya saat ini tidak punya informasi apakah sang ayah tahu atau tidak putranya telah mengambil senjata tersebut,” ujar Abbott dalam konferensi pers seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (19/5/2018).

Abbot juga mengatakan, pelaku yang telah ditahan, meletakkan berbagai jenis bahan peledak di sebuah rumah dan di dalam sebuah kendaraan, termasuk sebuah bom Molotov.

Kepolisian menyebut pelajar berumur 17 tahun, Dimitrios Pagourtzis, menyerbu masuk ke sebuah ruang kelas di SMA Sante Fe, sekitar 50 kilometer tenggara Houston dan langsung melepas tembakan membabi-buta. Insiden itu terjadi saat pelajaran sekolah baru dimulai, yakni pada sekitar pukul 08.00 waktu setempat.

3. Bom Pipa hingga Rice Cooker Ditemukan di TKP Penembakan Brutal Texas

Kepolisian Texas menemukan bom pipa hingga penanak nasi (rice cooker) di sekolah menengah Santa Fe, Texas, Amerika Serikat. Alat peledak itu dibawa oleh pelaku saat melakukan aksinya.

Seperti dilansir CNN, Sabtu (19/5/2018), bom pipa hingga rice cooker itu ditemukan di lokasi penembakan. Polisi segera untuk menghancurkan alat peledak itu.

Insiden yang terjadi pada Jumat (18/5) pukul 07.30-07.45 waktu setempat itu menewaskan 10 orang. Polisi menyebut korban tewas mayoritas merupakan pelajar dari sekolah tersebut.

4. Pelaku Penembakan di Texas Tak Punya Nyali Untuk Bunuh Diri

Dalam aksinya, Dimitrios Pagourtzis menggunakan senapan sebar dan pistol jenis revolver milik ayahnya, yang secara sah memiliki senjata api tersebut.

Gubernur Negara Bagian Texas, Greg Abbott, mengatakan “berbagai macam jenis bahan peledak” ditemukan di dalam dan luar sekolah, 65 km sebelah selatan Kota Houston. Bahan peledak yang dimaksud antara lain, “bom molotov” dan “perlengkapan CO2”.

Menurut Abbott, polisi menemukan informasi mengenai tersangka dari buku harian, komputer, dan telepon selulernya. Beragam informasi itu mengindikasikan remaja tersebut sudah berencana melakukan penyerangan dan membunuh diri setelah kejadian.

Akan tetapi, lanjut Abbott, tersangka “menyerahkan diri” karena “dia tidak punya nyali untuk bunuh diri”.

5. Remaja yang Tembak Mati 10 Orang di Texas Dikenal Pendiam

Dimitrios Pagourtzis telah diidentifikasi sebagai pelaku penembakan brutal di SMA Santa Fe di Texas, Amerika Serikat. Remaja putra berumur 17 tahun yang menewaskan 10 orang itu, dikenal sebagai remaja pendiam.

Gubernur Texas Greg Abbott mengatakan, remaja tersebut tidak pernah melakukan kriminal sebelumnya. “Sejauh tentang memiliki sejarah kriminal, dia tidak memilikinya. Dia cukup bersih,” ujar Abbott.

Keluarga Pagourtzis dikenal sebagai anggota jemaat yang aktif di Gereja Ortodoks Yunani di Galveston, Texas. Pendeta Stelios Sitaras di gereja tersebut mengatakan dirinya tak pernah mendengar Pagourtzis terlibat dalam masalah ataupun keributan. “Dia anak yang pendiam,” ujar pendeta tersebut seperti dilansir CNN, Sabtu (19/5/2018). “Anda tak akan pernah mengira dia akan melakukan hal seperti ini,” imbuhnya.

Hal senada diungkapkan Valerie Martin, seorang guru di SMP Sante Fe, tempat Pagourtzis bersekolah dulu. Martin mengatakan dirinya tak pernah melihat tanda-tanda Pagourtzis akan melakukan tindakan sekeji itu.

Menurutnya, Pagourtzis merupakan murid yang cerdas, dan pernah ikut dalam kompetisi di sekolah tersebut untuk lomba sejarah nasional. “Dia pendiam, namun bukan pendiam dalam cara yang menyeramkan,” tutur perempuan tersebut.

6. Cerita Menegangkan Saksi saat Penembakan Brutal di Sekolah Texas

Penembakan brutal itu terjadi sekitar pukul 07.30-07.45 waktu setempat. Salah seorang murid mengatakan mereka sedang mengikuti simulasi kebakaran saat peristiwa itu terjadi.

“Kami semua berdiri (di luar), tapi tidak ada lima menit, kami mulai mendengar suara tembakan dan seluruh orang mulai berlarian. Tapi para guru menginstruksikan aga tetap diam di tempat, tapi kami tetap berlari,” kata Angelica Martinez dilansir dari CNN, Jumat (18/5/2018).

“Saya tidak melihat seseorang menembak, tapi seperti suara (tembakan) terdengar,” imbuhnya.

Angelica mengatakan dia juga mendengar alarm kebakaran. Angelica tidak merinci apakah suara alarm itu terdengar sebelum atau sesudah suara tembakan di kelas seni.

“Saya tidak melihat (pelaku). Saya hanya berlari,” katanya.

Saksi lainnya, Dakota Shrader, mengatakan dia mendengar suara tembakan setelah alarm kebakaran berbunyi.

“Saya sedang di lorong kelas sejarah, dan tak lama setelah kami mendengar alarm, semua orang mulai mengikuti prosedur simulasi kebakaran.” kata Shrader sambil meneteskan air mata.

“Dan setelah itu, kami hanya mendengar tiga suara tembakan, bunyi ledakan keras, dan seluruh guru mengingatkan kami untuk segera melarikan diri,” jelasnya.[dtk]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita