
www.gelora.co - Ucapan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) "Pemimpin-pemimpin baru," direspon Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto berkelakar dan menerangkan maksud dari SBY.
Menurut Hasto, "Pemimpin-pemimpin baru," yang dimaksudkan merujuk, bahwa Joko Widodo akan dilantik kembali pada 2019.
"Ya pemimpin baru, maksudnya kan' presiden dilantik lagi. Semangatnya baru. Kan' setiap lima tahun kita kan memang selalu. Undang-Undang, konstitusi mengizinkan seorang Presiden menjabat dua kali," ujar Hasto di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (24/4/2018).
Hasto mengatakan, SBY pernah menjabat sebagai presiden selama dua periode, yakni 2004-2009 dan 2009-2014.
"Dan dari pengalaman Pak Presiden SBY sendiri, tentu saja beliau juga memahami, kalau pemerintahan dijalankan berkesinambungan, konsistensi itu kan' bagus," ujarnya.
Sementara itu, ucap Hasto, mengenai kemungkinan PDI P berkoalisi dengan Partai Demokrat masih terbuka. Partai berlambang banteng moncong putih itu, membuka dialog kepada seluruh partai politik.
"Ruang dialog itu terus menerus kita buka. Setajam apa pun perbedaan politik dialog itu sangat penting," ujar Hasto.
SBY menyampaikan bakal ada "Pemimpin-pemimpin baru," saat berdialog dengan warga di Cilegon, Minggu (22/4/2018) malam.
Ini ucapan SBY saat itu;
Nah begini saja Bapak-Ibu, insyaallah Partai Demokrat, saya SBY, akan mencalonkan lagi pasangan calon presiden dan pasangan calon wakil presiden yang insyaallah mengerti harapan rakyat.
Jadi nanti karena ini belum saatnya kampanye, masih tahun depan, kalau PD kalau SBY mengusulkan capresnya-cawapresnya, kalau Bapak-Ibu memberikan dukungan, pahalanya insyaallah tinggi.
Karena saya yakin mereka mengerti yang dirasakan rakyat, mengerti persoalan rakyat dan mengerti harapan rakyat.
Dan doa para ulama, para kiai, para ustaz, para pimpinan pondok pesantren, sangat kami harapkan mohon pada Allah pertolongan bimbingan agar dikabulkan.
Jadi, karena saya tidak bisa maju, saya akan bersama para ulama mendoakan agar yang kita usung terpilih.
Saya belum tahu kita istikharah semua mohon pada Allah kira-kira siapa yang pantas menjadi presiden dan wakil presiden insyaallah setelah pemilu tahun depan.
Saya kira begitu Bapak karena dua kali sudah cukup, sebetulnya kalau kebanyakan malah tidak baik, biasanya kalau sudah duduk lupa berdiri.
Nantilah insyaallah akan ada pemimpin-pemimpin baru yang amanah yang cinta rakyat, memikirkan rakyat, cerdas, kemudian kebijakan dan programnya baik.[tn]