Pakar:Itu Tidak Mungkin, Kecuali Kaleng Ikan Dibuka lalu Diberikan Cacing yang Banyak

Pakar:Itu Tidak Mungkin, Kecuali Kaleng Ikan Dibuka lalu Diberikan Cacing yang Banyak

Gelora News
facebook twitter whatsapp


www.gelora.co - Pakar Teknologi Hasil Perikanan Purwiyatno Hariyadi mengatakan, cacing berjenis Anisakis tidak berbahaya bagi tubuh manusia. Cacing jenis itu ditemukan mati di dalam daging ikan makarel kalengan seperti diumumkan oleh Badan POM RI. 

Karena itu, dia mengatakan, sebenarnya masyarakat tak perlu takut mengkonsumsi ikan makarel kaleng. "Saya tekankan, kalau yang ditemukan sudah mati itu sebenarnya tidak berbahaya. Memang ada risiko yang lebih besar kepada orang-orang yang lebih sensitif alergi. Akan tetapi, itu kemungkinannya kecil sekali," kata dia kepada awak media, Sabtu (31/3).

Ia menekankan, cacing Anisakis yang ada pada temuan yang dilakukan BPOM itu ditemukan mati. Dengan demikian, ia menegaskan berredarnya video mengenai kaleng ikan yang dibuka berisi ikan yang dikerubungi cacing itu adalah suatu hal yang tidak mungkin.

"Itu tidak mungkin. Sangat impossible. Kecuali kaleng ikan dibuka, lalu diberikan cacing banyak," kata Purwiyatno menegaskan.

Sebab, dia menerangkan, dalam proses pengalengan, ikan diolah melalui proses pemanasan hingga mencapai suhu yang sangat tinggi, yakni 69 derajat celcius. Kemudian, dibiarkan selama satu menit. "Dalam proses itu, cacing Anisakis pasti mati," tuturnya.

Ia menjelaskan, menurut teorinya, proses berikutnya adalah ikan kaleng dipanaskan sampai dengan dosis pemanasan tertentu. Hal itu ditujukan untuk mencapai titik terdingin dari kaleng tersebut. 

"Minimal dia harus mencapai 121,1 derajat celcius selama tiga menit. Di situ pula, cacing Anisakis dibunuh untuk kedua kalinya," kata dia.

Ia melanjutkan, risiko berbahaya lebih besar jika ikan tidak dilakukan pembekuan dan dipanaskan. "Infeksi banyak terjadi di negara Jepang karena mereka ada kebiasaan makan ikan mentah. Potensi menelan cacingnya lebih besar," ujarnya.

Pakar standardisasi pengolahan produk makanan berkaleng, Sunarya, menambahkan, jika cacing Anisakis hidup ditelan oleh manusia maka gejala gangguan kesehatan yang terjadi adalah perut bagian atas mengalami mual. "Kemudian, demam selama 1 hingga dua jam setelah makan," kata dia.

Kondisi itu, kata dia, akan terjadi aelama lima hari. "Namun tidak menyebabkan kematian," ujarnya.

Kendati demikian, kedua pakar itu menegaskan, produk ikan makarel bercacing harus ditarik karena secara estetika tidak baik. "Beberapa orang kan memang geli melihat cacing di makanan, maka memang lebih baik untuk ditarik," kata Purwiyatno. [rol]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA