Fahri Hamzah: Saya Tak Mudah Disingkirkan dan Bukan Orang yang Gila Hormat

Fahri Hamzah: Saya Tak Mudah Disingkirkan dan Bukan Orang yang Gila Hormat

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah menyatakan jika dirinya bukanlah orang yang mudah untuk disingkirkan.

Pantauan TribunWow.com, hal tersebut ia ungkapkan melalui akun Twitternya yang diunggah pada Selasa (10/4/2018).

Fahri Hamzah mengungkapkan hal itu saat membicarakan soal Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

Diketahui, PKS telah memecat dirinya sebagai kader.

Fahri Hamzah mengatakan jika kader-kader PKS dilarang untuk menemui dirinya oleh pimpinan Partai.

Menurutnya, Mohamad Sohibul Iman telah membuat sebuah kegagalan dalam mempertahankan dakwah dan prestasi.

Fahri Hamzah mengungkapkan jika ada tuduhan kejam yang dilayangkan kepadanya.

Seperti gila hormat, sok berjasa hingga dituduh melampaui batas kebesaran partai.

Berikut postingan Fahri Hamzah terkait hal tersebut.

"Pagi ini, saya mendapat rekaman sebuah ceramah tentang saya di depan kader.

Isinya fiksi semuanya.

Itu dikakukan oleh orang yang mengaku “tidak paham agama dan syariah” tapi isinya adalah penghakiman dan menyebarkan rasa takut dan semangat eksklusif. #SavePKS

Mereka menggambarkan seolah pimpinan tidak bisa salah, keputusan mutlak dan keanggotaan partai seolah mirip dengan beragama.

Dikembangkan anggapan seolah keluar partai memiliki Konsekwensi sampai akhirat.

Paham seperti ini masih ada.

Pimpinan memproduksi ketegangan naratif.

Bayangkan kader dilarang #Tabayun dan bertemu saya.

Lalu kalau ketahuan dihukum atau diisolasi.

Ini organisasi apa namanya? Kader dijatuhkan mentalnya dan dibikin tidak percaya diri.

Sampai2 ukhuwah dikorbankan.

Inilah yang dibuat Oleh MSI dkk.

Sebuah kegagalan mempertahankan warisan dakwah dan prestasi berjamaah yang dirusak dengan tindakan yang dilandasi curiga dan kebencian.

Saya dipecat, melalui sebuah surat yang dikirim melalui seorang Office boy...bayangkan..

Saya bukan lah orang yang gila hormat, apalagi tuduhan “sok berjasa” yang sekarang dibikin masif.

Saya dituduh melampaui kebesaran partai padahal “#BukanSiapa2 tanpa partai”.

Begitulah narasi kejam ini terus dikembangkan seolah tarbiyah saya seperempat abad tak berbekas.

PKS besar karena Tarbiyah yang mendidik orang untuk punya kelembutan budi dan rasa hormat yang tinggi kepada sesama manusia.

Kita dikarang memutus silaturahim meski kita berbeda Karen Islam itu menyatukan bukan memecah.

Islam membuat kita memiliki ketenangan jiwa.

Dalam Pengertian saya dan generasi yg tumbuh dengan kultur baru yang lebih terbuka, kemenangan PKS itu ilmiah dan bisa di-exercise karena demokrasi ini rasional bukan fiksi.

Itulah enaknya dipimpin @anismatta karena sangat bisa membangun optimisme kita untuk menang.

Tapi sekarang, #KaderPKS sedang sangat pesimis sebab pimpinan mengabarkan berita buruk setiap hari seolah saya, pak AM dan beberapa yang lain adalah musuh yang harus dihabisi.
Dalil yang dipakai tidak masuk akal tapi dipaksakan.

MARI kita berani menasihati pimpinan kita karena itu adalah pekerjaan yang paling berat.

“Berkata benar di depan kezaliman adalah jihad yang besar”.

Tapi kita dididik untuk melihat kejanggalan dan meluruskannya.
Siapapun yang zalim wajib kita tolong dengan menegurnya.

Jadi lah yang Bermental juara. “Wala tahinu wa la tahzanu, wa antumul a’launa inkuntum mu’minin”.

Ini modal kita dalam memperjuangkan kemenangan dakwah kita.

Sebab beban kita bukan saja memperbaiki kehidupan bangsa kita tetapi agama kita yang difitnah orang.

Semoga Allah SWT masih diberi waktu untuk memperbaiki keadaan. Karena jalan resmi diabaikan.

Islah ditolak dengan alasan “partai gak bisa salah dan Gak boleh ngalah”.

Padahal ini bukan soal partai ini soal pimpinan yg bermasalah. Kita tunggu aja.

Saya Akan Bertahan dan saya tidak akan berputar haluan.

Saya telah berada di jalan ini dengan segala suka dan duka.

Saya tak gampang disingkirkan karena jiwa saya melekat dalam nafas perjuangan.

Antum semua akan menjadi saksi apa yg saya lakukan. Bismillah."[tn]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita