Diundang Acara di Monas, Warga Muslim Tak Tahu untuk Peringatan Paskah

Diundang Acara di Monas, Warga Muslim Tak Tahu untuk Peringatan Paskah

Gelora News
facebook twitter whatsapp



www.gelora.co - Dalam rangka menyambut hari Paskah, Komunitas Pemeluk Agama Nasrani menggelar acara “Untukmu Indonesia” di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (28/04/2018). Berbalut acara kebangsaan, warga Muslim turut diundang untuk menerima pemberian sembako.

Ketua Panitia Forum Untukmu Indonesia Dave Santosa mengaku, acara yang akan digelar merupakan kegiatan perayaan Paskah dan doa lintas agama. Kegiatan dilaksanakan mulai pukul 10.00 WIB hingga malam hari.

"Jadi kita izinnya acara kebangsaan, parade budaya, kebangsaan, bakti sosial, sama ada ibadah. Ibadah lintas agama dan perayaan Paskah umat kristiani," kata Dave saat dimintai konfirmasi wartawan yang dikutip detikcom.

Mayoritas warga Muslim yang hadir tidak mengetahui bahwa acara itu untuk menyambut Paskah. Salah satunya adalah Priyandani, pria dari Bogor yang datang bersama rombongan tetangganya menggunakan KRL. Dia mengaku hanya mengetahui bahwa acara tersebut sekedar bagi-bagi sembako.

“Kita gak pernah denger ada acara gitunya (Paskah). Yang saya tau ini cuma event pembagian sembako,” kata Dani kepada Kiblat.net.

Dia mengaku hadir atas ajakan panitia acara yang tinggal tak jauh dari rumahnya. Informasi yang sampai adalah pembagian sembako, namun dia tak menyangka hanya akan mendapatkan roti dan air minum.

Sementara itu Dadah, wanita berkerudung asal Pademangan, Jakarta Utara ini mengaku khawatir dengan pengaruh paham agama lain saat mengetahui acara tersebut untuk menyambut hari Paskah.

“Kalo saya ya khawatir juga,” ujarnya.

Sebelumnya, Pemprov DKI menolak disebut menjadi sponsor acara tersebut. Ketua Team Pariwisata & Budaya Anies Sandi, Sanny A Irsan menyampaikan bahwa acara “Untukmu Indonesia” adalah acara kebangsaan yang diselanggarakan oleh Komunitas Agama Nasrani dalam menyambut hari Paskah.

“(Acara) melibatkan masyarakat luas dan juga akan ada bakti sosial serta doa lintas agama,” katanya dalam sebuah surat klarifikasi.

Ketua Komite Dakwah Khusus Majelis Ulama Indonesia, Abu Deedat Syihabuddin meminta warga Muslim agar tidak menghadiri acara tersebut. Menurutnya, acara tersebut adalah pemurtadan yang dikemas kegiatan sosial. [kiblat]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA