Aparat sampai Babinkamtibmas tak serius tangani miras oplosan akan ditindak tegas

Aparat sampai Babinkamtibmas tak serius tangani miras oplosan akan ditindak tegas

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Korban akibat minuman keras oplosan terus berjatuhan. Lebih kurang puluhan warga di sejumlah daerah meregang nyawa karena minuman beralkohol itu

Asisten Operasional (Asops) Kapolri, Irjen Pol Deden Juhara, mengatakan Polri menindak tegas semua penjual miras dan miras oplosan. Bahkan jika aparat di lapangan tak serius menangani juga akan ditindak.

"Ya miras oplosan sudah ada instruksi dari pimpinan Polri melakukan tindakan tegas," kata Deden dalam acara Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Bidang Operasional dalam rangka Operasi Ketupat 2018 di Wisma Perdamaian, Semarang, Jawa Tengah, Senin (23/4).

Jika di suatu daerah atau wilayah masih marak peredaran miras terutama miras oplosan, maka pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh.

"Kalau memang berulang-ulang situ ya akan dievaluasi. Bila perlu diganti ya berarti kan ada pembiaran," ujarnya.

"Pimpinan Polri tidak mengharapkan itu. Kita ganti kita evaluasi sampai ke tingkat wilayah sampai paling ujung Babinkamtibmas," tegas Irjen Deden.

Sebelumnya, Wakapolri Komjen Pol Syafruddin menegaskan, agar anak buahnya dengan cepat bisa memberantas miras oplosan sampai ke pelosok desa, karena sebentar lagi sudah memasuki bulan Ramadhan (puasa). Jika tidak, akan ada hukuman untuk anak buahnya.

"Kalau dia tidak serius (berantas miras) ya kita ganti," kata Syafruddin usai melakukan olahraga bersama atlet Asean Games di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Minggu (15/4).

Dirinya pun tak segan-segan untuk mencopot Kapolres atau Kapolda setempat jika tak serius dalam menangani atau memberantas miras oplosan. Hal itu ia katakan agar tak ada lagi isu-isu atau beredaranya miras oplosan di masyarakat selama bulan puasa.

"Iya, kalau enggak serius saya kan sudah buktikan kalau saya ngomong terbukti seperti kejadian Sulawesi Tengah, saya bilang Kapolresnya saya copot, Kapoldanya ganti, kan jadi kenyataan kalau enggak serius menangani ya," tegasnya.

Jika Kapolda hingga Kapolsek setempat serius dalam menangani kasus miras oplosan. Maka dirinya akan memberikan apresiasi terhadap wilayah tersebut yang sudah serius menangani miras oplosan.

"Semua kepentingan publik para kepala pimpinan wilayah Kapolres, Kapolsek kalau tidak serius kita akan investigasi kita bisa tahu bahwa ini serius ini tidak ya walaupun kejadiannya besar, tapi pimpinannya di daerah itu serius ya kita apresiasi," ujarnya.

"Apa boleh buat tapi kalau tidak serius ada laporan akurat tidak serius ya kita ganti, Kapolda (Sulteng) itu kan hanya 3 bulan kita ganti demikian pula miras ya. Saya sudah sampaikan seluruh Kapolda, saya sudah bicara tolong serius bukan serius hanya memerintahkan tapi kita turunkan tim dari Mabes untuk melihat keseriusan para Kapolda, Kapolres kalau ada satu ini serius," sambungnya.

Dirinya pun mengungkapkan, saat ini yang sudah terlihat serius dalam menangani miras oplosan yaitu di wilayah hukum Polda Metro Jaya dan juga Polda Jawa Barat. Dirinya ingin agar wilayah yang lain bisa menirunya.

"Tapi yang saya lihat yang paling serius Jawa Barat ya sama Jakarta Metro Jaya. Yang lain saya minta dia serius, karena saya yakin itu di tempat lain ada banyak. Saya lihat di Jabar itu sampai Polsek-polsek, operasi besar-besaran saya apresiasi kepada Kapolda Jabar dan Kapolda Metro Jaya, itu jadikan proyek, jadikan contoh," tandasnya.[mdk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita