Anies soal Mobil Diderek: Jangan Takut sama Gubernur, Tapi Prosedur

Anies soal Mobil Diderek: Jangan Takut sama Gubernur, Tapi Prosedur

Gelora News
facebook twitter whatsapp


www.gelora.co - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai mobil Ratna Sarumpaet yang diderek dan langsung dikembalikan, merupakan contoh kebiasaan takut kepada atasan. Menurutnya, pegawai pemerintah seharusnya taat kepada Standard Operasional Prosedur (SOP), bukan kepada atasan.

"Jangan menumbuhkan kebiasaan takut pada atasan. Ini warisan takut kepada atasan. Jangan. Kalau menjadi pegawai pemerintah, bekerjanya harus takut pada prosedur," kata Anies di Kantor Wali Kota Jakarta Timur, Jalan Dr. Sumarno, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (5/4).

"Oh, ini temannya Pak Gubernur, jangan sampai nanti saya ditegur Pak Gubernur. Itu kebiasaan buruk. Apakah teman Pak Gubernur atau bukan teman Pak Gubernur, prosedurnya sama. Dan jangan pernah takut sama gubernur. Takutlah sama prosedur," imbuh Anies.

Untuk itu, Anies menegaskan akan menegakkan prosedur yang ada. Sehingga ia meminta kepada pegawai pemerintahan untuk menaati prosedur yang sudah diatur.

"Saya akan menegakan prosedur, akan menegakan aturan. Jadi kalau ada anak buah saya yang tidak menaati prosedur, itu yang justru ditegur. Kejadian kemarin itu menjadi contoh. Peringatan untuk semua nih, saya sampaikan kepada seluruh jajaran, Anda semua taat pada prosedur. Anda dibilang benar atau salah itu bukan kata Gubernur. Benar atau salah adalah karena prosedur," tegasnya.

Soal mobil Ratna yang dikembalikan petugas Dishub, Anies menyebut hal itu dilakukan oleh petugas tanpa ada arahan darinya. Petugas, kata Anies, melakukan hal itu karena tidak ingin mendapatkan teguran.

"Karena ditelpon (Ratna) maka ditanya ada apa, dan kemudian dari situ justru ada inisiatif tindakan dari staf di dinas. Ini yang saya katakan berarti selama ini kalau bekerja itu enggak lihat prosedur. 'Yang penting saya tidak dimarahi, yang penting saya tidak ditegur'. Padahal tidak ada marahan dan tidak ada teguran," ujarnya.

Anies ingin agar hal yang sama tidak terulang lagi. Ia juga ingin agar jajarannya tidak bekerja dengan sikap 'membahagiakan Gubernur'.

"Itu yang saya katakan ini warisan masalah nih, kebiasaan membahagiakan gubernur. Jangan kebiasaan membahagiakan gubernur. Kebiasaannya adalah menegakan aturan," tegas Anies.

Meskipun demikian, Anies tidak menanggapi mengenai prosedur pengembalian mobil Ratna. Ia meminta untuk bertanya kepada Dishub. "Cek sama dinas aja (pengembalian mobil Ratna). Tidak usah gubernur kalau yang itu sih," pungkasnya. [kmp]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA