Anies Diminta Depak Orangnya Ahok dan Djarot

Anies Diminta Depak Orangnya Ahok dan Djarot

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan diminta memilih pejabat yang memiliki loyalitas serta profesional. Dia juga diminta mendepak orang-orangnya Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat menyusul adanya perombakan pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) edisi kedua.

Ketua Aliansi Masyarakat Jakarta (Amarta), M Rico Sinaga, menjelaskan bahwa dalam memilih para pembantunya, rasanya tak keliru kalau Anies meniru pola Presiden Joko Widodo dalam membentuk kabinetnya serta sayapnya.

"Kalau Jokowi angkat pembantu harus bisa memperkuat posisinya sebagai presiden. Mereka harus memiliki loyalitas serta profesional dalam membantu kinerjanya," kata dia, Selasa (17/4).

Rico menyarankan agar dalam perombakan mendatang, Anies tidak lagi mempertahankan para pejabat pilihan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat.

"Apalagi saat kampanye Pilgub kemarin Anies berkali-kali bilang akan mencopot para pejabat yang tidak becus bekerja. Lantas kalau mereka tidak benar bekerja kenapa harus dipertahankan," ujar Rico.

Rico kemudian mencontohkan saat Jokowi-Ahok berkuasa di Pemprov DKI Jakarta. Dimana saat itu keduanya betul-betul memilih sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki loyalitas tinggi.

Sejumlah ASN itu diketahui mempunyai lompatan jabatan yang mencenggangkan. Diantaranya mantan Kepala BPKD Heru Budi Hartono, Asisten Pembangunan Gamal Sinurat dan Kepala Dinas Perhubungan Andri Yansyah.

"Pola-pola seperti itu bisa dicontek Anies," tukas Rico.

Saat ini Anies-Sandi diketahui sedang menggodok puluhan nama ASN yang akan ditempatkan sebagai pimpinan SKPD.

Dalam penggodokan tersebut Anies-Sandi kemudian membentuk tim seleksi (timsel) calon-calon pejabat.

"Tapi sayangnya komposisi timsel seluruhnya berasal dari luar, sehingga tidak memahami seluk beluk Pemprov DKI," terang Rico.

Menurut Rico, apabila timsel dibiarkan berjalan sendirian, maka berpotensi menghasilkan pejabat-pejabat yang tidak berkualitas.

Untuk memperkuat timsel, Rico mengusulkan supaya Anies-Sandi memasukan tokoh-tokoh berpengalaman di birokrasi dan perpolitikan di Ibukota.

Dua tokoh yang layak masuk timsel, kata Rico, yakni mantan Sekda DKI Jakarta Fadjar Pandjaitan dan mantan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Boy Sadikin.

Sebelum menduduki posisi tertinggi di Pemprov DKI, Fadjar merupakan ASN yang sarat pengalaman. Sejumlah jabatan strategis juga pernah diembannya, diantaranya Walikota Jakarta Barat dan Asisten Pemerintahan.

Sedangkan Boy Sadikin merupakan tokoh politik yang sudah mengenyam asam garam di Ibukota.

"Fadjar dan Boy harus masuk timsel agar pejabat yang dihasilkan sosok yang loyalis dan mumpuni," pungkas Rico. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita