SBY: Tidak Ada Yang Dikte Saya Saat Pilih JK Dan Boediono

SBY: Tidak Ada Yang Dikte Saya Saat Pilih JK Dan Boediono

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Mantan Presiden dua periode Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berbagi cerita bagaimana proses dan dinamikan menentukan calon wakil presiden (Cawapres) sebagai pendampingnya pada Pilpres 2004 dan Pilpres 2009.

Pilpres 2004, SBY berpasangan dengan M. Jusuf Kalla, sementara Pilpres 2009, ketua umum Partai Demokrat itu berpasangan dengan Boediono.

"Pertama, alhamdulillah, waktu saya memilih dan menentukan baik Pak JK dan Pak Boediono, Allah mengizinkan pasangan kami berhasil. Berarti pilihan saya tidak keliru," kata SBY membuka cerita dalam wawancara yang diunggah di akun Facebook Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat (30/3).

Menurut pengalamannya, untuk memilih seorang cawapres dia melihat secara utuh, bagaimana integritas, kapasitas, dan apakah mereka memiliki chemistry alias kecocokan.

"Kemudian apakah dengan pasangan itu kemungkinan untuk menang itu besar. Jangan keliru, memilih pasangan yang salah, (bisa) kemudian tidak berhasil," lanjut SBY.

Jelas dia, itu lah yang dijadikan patokan saat memilih JK dan Boediono pada Pilpres 2014 dan Pilpres 2019.

"Yang penting saat saya mengambil keputusan, sepenuhnya itu pilihan saya. Tidak ada yang mendikte, tidak ada yang memaksa, juga bukan permintaan Pak JK atau Pak Boediono sendiri. Sepenuhnya saya mengambil keputusan, sehingga saya bertanggung jawab atas pilihan itu," ujar SBY.

Ditambahkannya, dia dengan calon presiden (Capres) lain mungkin saja berbeda dalam menentukan pasangan cawapres, dan itu biasa saja.

"Satu capres dengan capres yang lain mungkin berbeda bagaimana cara memilih pasangan," demikian SBY. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita