Peringatan Keras Rudiantara ke 'Partai Hulk' yang Sebar Hoaks

Peringatan Keras Rudiantara ke 'Partai Hulk' yang Sebar Hoaks

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo ) Rudiantara dibuat geram oleh sebuah akun Twitter anonim @PartaiHulk. Akun tersebut menyebut Rudiantara dipaksa oleh intelijen China untuk membocorkan minimal 70 juta data NIK dan nomor Kartu Keluarga (KK).

Menanggapi tudingan tersebut, Rudiantara membuat sebuah kicauan di akun Twitter miliknya, yang menegaskan kalau kabar tersebut adalah fitnah yang keji dan tidak berdasar.

"Slmt pagi. Tweet @PartaiHulk ini mengandung fitnah yg sangat keji & tidak berdasar. Yg disampaikan ybs tidak benar dan dapat diduga sbg perbuatan yg dilarang UU ITE," tulis Rudiantara di akun Twitternya, Selasa (13/3).

"Mari selalu tabayyun (mencari kebenaran), hindari fitnah berjamaah. Jangan sampai fitnah/hoax banyak disebar di medsos. Salam, ra," tutup Rudiantara.



Adapun informasi yang disebut hoaks oleh Rudiantara lengkapnya adalah sebagai berikut, seperti dikicaukan oleh @PartaiHulk.

"Menkominfo Rudiantara dipaksa intelijen China untuk bocorkan minimal 70 juta data KK dan NIK yang sesuai | Rudiantara dipaksa kejar target paling lambat akhir Mei tahun ini untuk produksi jutaan KTP di Beijing atas arahan Xi Jin Ping untuk pemenangan Jokowi | *infovalid," cuit @PartaiHulk pada Jumat (9/3) lalu.



Cuitan yang dianggap tak mendasar itu tercatat mendapat banyak respons dari warganet Indonesia. Sekitar 300 orang membalasnya, 726 orang me-retweetnya, dan 982 lainnya memberikan like pada cuitan itu.

Sehubungan dengan beredar luasnya cuitan akun anonim tersebut, Rudiantara diminta oleh warganet untuk segera menindak akun yang dianggap menyebar hoaks itu. Bahkan, di antara warganet juga ada yang meminta akun tersebut diproses hukum supaya tak lagi meresahkan masyarakat.



Sementara, soal @PartaiHulk sendiri, akun tersebut tercatat dibuat pada Juni 2017. Kini, akun tersebut telah menuliskan cuitan sebanyak 7 ribu lebih. Bila dilihat sekilas, akun anonim ini banyak menyindir sosok Jokowi dan justru mengagung-agungkan sosok Presiden Amerika Serikat Donald Trump. [kmp]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita