Menag Pertanyakan Kosakata 'B*ngs*t' oleh Politikus PDIP

Menag Pertanyakan Kosakata 'B*ngs*t' oleh Politikus PDIP

Gelora News
facebook twitter whatsapp


www.gelora.co - Politikus PDIP Arteria Dahlan memaki Kementerian Agama dengan kata 'bangsat' dalam Rapat Komisi III DPR dengan Jaksa Agung M Prasetyo soal travel umrah bodong. Menteri Agama Lukman Saifuddin mempertanyakan kosakata yang digunakan Arteria.

"Meski memiliki hak imunitas, meski dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan, tapi apakah patut dan pantas seorang wakil rakyat yang terhormat menggunakan kosakata seperti itu yg dialamatkan ke Pemerintah (Kementerian Agama)?" kata Lukman dalam pesan singkat kepada detikcom, Kamis (29/3/2018).

"Silakan rakyat menilai sendiri pilihan kosakata yg digunakan oleh salah seorang wakilnya itu," sambungnya.

Sebelumnya Arteria meminta Kejaksaan turun tangan menindak travel umrah bodong. "Yang dicari jangan kayak tadi bapak lakukan inventarisasi, pencegahannya, Pak. Ini Kementerian Agama bangsat, Pak, semuanya, Pak!" tuding Arteria.

Arteria mengaku pernah mengucapkan hal serupa ke Kementerian Agama saat memprotes soal travel umrah. Dia tak terima jika Kemenag seolah-olah menyalahkan masyarakat yang tertipu travel umrah bodong. Arteria juga menyalahkan Kementerian Pariwisata.

"Saya ngomong aja. (Pak Menteri Agama) bilang, 'Makasih, Pak Arteri,'" ucapnya.

"Mana ada di republik ini publik disalahkan, 'Kok kalian percaya biaya haji umrah murah? Ya terang aja kalian ditipu.' Itu yang saya katakan sakit. Negara harus hadir di sini, Pak," sebutnya sembari menyinggung nama-nama travel umrah, seperti Abu Tours dan First Travel.

Sementara itu, Komisi VIII DPR selaku mitra kerja Kemenag menyampaikan pembelaan atas tudingan dari Arteri.

"Saya yakin Kementerian Agama punya itikad yang kuat untuk menyelesaikan persoalan penyelenggaraan umrah yang bermasalah itu," kata Wakil Ketua Komisi VIII Ace Hasan Syadzili.

Ace menyebut, solusi penetapan tarif dasar umrah senilai 20 juta rupiah adalah salah satu contoh kinerja baik Kemenag. Menurutnya, hal itu memang sebaiknya diatur demi kepentingan umat agar tak lagi tertipu biro travel perjalanan umrah.

Sebab menurut Menag Lukman Hakim Saiffuddin, maraknya penipuan ibadah umrah lantaran banyaknya kalangan bawah yang ingin berangkat. Dengan penetapan biaya dasar itu, diharapkan dapat menekan tipuan iming-iming biaya umrah umrah terhadap kalangan bawah. [detik]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA