Kodam Cendrawasih: Bila Negara Perintahkan, Kita Siap Perang Lawan OPM

Kodam Cendrawasih: Bila Negara Perintahkan, Kita Siap Perang Lawan OPM

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co -  Komando Daerah Militer (Kodam) XVII/Cendrawasih angkat bicara soal ultimatium perang yang disampaikan milisi separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi, pihaknya siap menghadapi ajakan perang yang disampaikan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) OPM.

"Kalau negara memerintahkan, TNI kita siap bergerak kapan saja," kata Aidi Rabu 28 Maret 2018.

Aidi menuturkan, pasukan TNI di Papua jumlahnya jauh lebih banyak ketimbang OPM. Karena itu, ia mengaku tidak perlu pasukan tambahan. "Cukup, kalau itu yang diultimatum, mereka nggak seberapa, tidak sebanding dengan kekuatan TNI," tegas dia.

Kendati telah siap berperang, TNI sebetulnya tidak menghendaki hal tersebut. Menurut Aidi, pihaknya akan terlebih dahulu melakukan pendekatan persuasif berbasis teritorial, seperti pembangunan pendidikan, kesehatan, beserta fasilitas umum lainnya.

Dengan pendekatan itu, banyak dari anggota OPM yang tergerak hatinya untuk bergabung kembali dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). "Seperti Agustus kemarin ada sekitar 3.000 (OPM) gabung juga menyerahkan senjata. Kita berharapnya seperti itu," imbuh Aidi.

Sebelumnya video Kepala Staf Operasi Komando Nasional TPNP G.Lekkagak Telenggen membacakan ultimatum perang di Markas Kimagi, Distrik Yambi, Puncakjaya, Papua, beredar di Yotube. Dalam video berdurasi 2.57 menit itu, membacakan ultimatum pernyataan perang.

"Freeport di Tembaga Pura itu harus tutup. Perang jangan berhenti, perang harus tanpa intervensi internasional di Papua. Ultimatum perang, saya sudah umumkan. Jadi, perang harus dilakukan di mana saya, di Papua. Ketentuan, aturan perang kita sudah keluarkan itu. Panglima TNI, Polda harus tunduk pada aturan itu, TPN di seluruh Papua, perang harus berdasarkan aturan ini. Tujuan, kami ingin perang lawan TNI, Polri sudah tecantum dalam aturan TPN."

Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu pun merespon dengan tegas siap melawan milisi separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang mengultimatum perang terhadap TNI dan Polri.

"Ngajak perang? Ya perang saja. Kenapa? Masak makan soto di situ," kata Ryamizard usai menghadiri acara Sarasehan Keveteranan RI 2018, di Kemenhan, Jakarta Pusat, Rabu 28 Maret 2018.

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) itu mengatakan, pihaknya siap menghadapi ultimatum perang yang dikeluarkan OPM. Sebab, itu menyangkut masalah kedaulatan negara.

"Pokoknya kalau keselamatan bangsa kemudian kedaulatan rakyat dan keutuhan terganggu, itu tentara (urusannya). (Hal) kecil (kalau urusan perang)," ujar Ryamizard.

Dia mengaku malu dengan para veteran RI bila tidak berani menghadapi OPM. Pasalnya, ultimatum yang dikeluarkan gerakan separatis tersebut menyangkut kedaulatan negara.

"Malu saya kalau enggak berani," pungkas Ryamizard. [okz]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita