Kapolri Bilang Tak Nyaman Ada Frasa 'Muslim' di Grup Penyebar Hoax MCA

Kapolri Bilang Tak Nyaman Ada Frasa 'Muslim' di Grup Penyebar Hoax MCA

Gelora Media
facebook twitter whatsapp
www.gelora.co - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengaku tidak nyaman dengan frasa 'Muslim' di nama grup penyebar hoax Muslim Cyber Army (MCA). Menurut Tito, Islam tidak mengajarkan menyebarkan berita bohong. 

"Bahasa ini sendiri bagi kita tentunya tidak nyaman, bagi warga muslim tidak nyaman. Bagi saya juga yang muslim tidak nyaman," ujar Tito dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/3/2018).

"Karena kita paham di dalam ajaran agama Islam sebagaimana disampaikan para tokoh yang viral, bahwa menyebar hoax tidak sesuai ajaran Islam," imbuh Tito. 

Tito sendiri heran mengapa MCA membawa-bawa nama 'Muslim' dalam aksinya. Namun, Tito menyebut frasa itu dipilih agar menarik perhatian masyarakat. 

"Tapi apa mau dikata, kadang-kadang istilah itu dipakai untuk menarik yang lain," ujarnya. 

Tito juga menegaskan istilah Muslim Cyber Army bukan dibuat oleh pihaknya. Istilah itu merupakan hasil dari investigasi polisi. Kelompok ini memang mengakui menamai diri mereka Muslim Cyber Army. 

"Kita nggak nyaman dengan bahasa itu, terutama bagi kita yang umat Islam. Tapi apakah kita kemudian menyalahkan polisinya menggunakan bahasa itu? Tidak pendapat saya karena polisi hanya menyampaikan faktanya," jelas Tito. 

Menurut Tito, jika polisi mengganti nama kelompok itu, justru itu merekayasa kasus dan tidak boleh dilakukan. Tito pun memerintahkan jajarannya untuk tidak membunyikan frasa 'Muslim' saat bicara soal grup MCA. 

"Untuk supaya kita tidak menimbulkan ketidaknyamanan, maka saya sudah menyampaikan dalam video conference jajaran kepolisian lebih netral jangan lagi bahasa Muslim Cyber Army, tapi MCA. Itu akan lebih soft," tutur Tito. (dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita