www.gelora.co - Jaksa Penuntut Umum (JPU) Irene Putri menilai penanganan kasus dugaan korupsi proyek e-KTP yang menyeret mantan Ketua DPR Setya Novanto seperti pertandingan olahraga.
Demikian disampaikan Irene dalam pembukaan sidang tuntutan kasus e-KTP yang menyeret Novanto di Ruang Sidang Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Kamis (29/3/2018).
"Perkara ini berjalan seperti lomba maraton. Oleh karena itu, dapat dipastikan kami tidak akan kehabisan energi untuk terus melakukan pengusutan sengkarut perkara a quo yang pada saat ini masih memasuki tahapan dari sebuah permulaan," ujar Irene.
Ia menuturkan, penanganan kasus Novanto mulai dari tahapan penyidikan hingga pembacaan surat tuntutan selalu diselimuti dengan kejadian-kejadian yang tidak selalu mengenakkan bagi pihaknya.
"Masih segar dalam ingatan, bagaimana seorang saksi penting di luar negeri tiba-tiba bunuh diri. Terjadinya insiden tiang listrik dan drama penundaan pembacaan surat dakwaan selama tujuh jam. Hal-hal tersebut, meski menghambat menanganan perkara tapi penuntut umum tetap percaya terhadap kebesaran Tuhan," paparnya.
Irene meyakini bahwa tidak ada kejahatan yang sempurna, termasuk dalam kasus e-KTP. Ia pun memercayai selalu ada rahmat Tuhan untuk setiap penegak hukum dalam membongkar setiap kejahatan.
"Penuntut umum juga menyadari perkara ini begitu menarik perhatian. Ini karena pelaku yang diajukan ke muka persidangan adalah seorang politisi yang punya pengaruh kuat, pelobi ulung, meski namanya kerap disebut-sebut dalam berbagai skandal korupsi sebelumnya," tuturnya. [inc]