Gerakan #2019GantiPresiden Dituding Dibiayai Abu Tours, PKS: Fitnah Ini Bukan yang Terakhir

Gerakan #2019GantiPresiden Dituding Dibiayai Abu Tours, PKS: Fitnah Ini Bukan yang Terakhir

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Sejak merebaknya gerakan #2019GantiPresiden di grup-grup media sosial dan aplikasi pesan seperti WhatsApp (WAG), tampaknya mulai banyak pihak yang berupaya menggembosi gerakan itu.

Gerakan yang merupakan antitesis dari kekuasaan saat ini sejak mulai memanas pada demonstrasi besar Aksi 212 di ibu kota tahun 2017 lalu, menjadi semcam motor perlawan bagi pemerintahan Presiden Jokowi.

Gerakan yang dicetuskan Neno Warisman itu memang massif menjangkau pengguna aplikasi yang memang concern berseberangan dengan pemerintah.

Belakangan Mabes Polri pun akhirnya turun tangan terhadap massifnya gerakan ini. Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto beberapa waktu lalu menyatakan pihaknya akan memantau secara intensif arah gerakan ini.

“Masyarakat jangan gaduh dengan fenomena ini. Tapi percayalah polisi profesional akan memproses dengan hukum yang berlaku,” ujarnya.

Baru-baru ini beredar juga foto-foto yang ternyata hoaks menerjang gerakan #2019GantiPresiden itu karena menampilkan Wasekjen PKS Mardani Ali Sera disebut bersama Bos Travel yang sedang bermasalah, Abu Tours.

Kasus foto hoaks itu akhirnya berujung klarifikasi yang mengungkapkan foto itu tidak benar karena sosok yang di dalam foto bukanlah CEO Abu Tours.

“Fitnah dan serangan ini mungkin bukan yang terakhir. Tapi kami berlindung pada Allah, sebaik-baik Pelindung, dari segala keburukan makhluk. Esensi #2019GantiPresiden,” Cuit Mardani Ali Sera lewat akun Twitternya, Selasa (27/3/2018).

Polisi sendiri sudah menetapkan CEO Abu Tours, Hamzah Mamba, dan menahannya guna proses pemeriksaan.

Abu Tours diduga menggelapkan dana jemaah umrah Rp 1,8 Triliun yang membuat jemaah gagal berangkat ke tanah suci.

Gerakan 2019 Ganti Presiden sendiri Mardani menegaskan berdasarkan konstitusi dan dilindungi undang-undang.

“Sebagai kelanjutan dari gerakan 212 di DKI, kita ingin membawa perubahan yg lebih baik terhadap kepemimpinan bangsa ini di 2019. Kepemimpinan yg mengedepankan aspek keimanan & ketakwaan serta kedaulatan, kemandirian dan keadilan sosial dalam memimpin dan mengelola bangsa ini.” kata dia.[psid]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita