Bela Amien Rais, Wartawan Senior: Kalau Takut Sama Luhut, Percuma Saya jadi Muslim

Bela Amien Rais, Wartawan Senior: Kalau Takut Sama Luhut, Percuma Saya jadi Muslim

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - “Ancaman” Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan kepada tokoh reformasi Amien Rais memunculkan “barisan” yang siap membela mantan Ketum Muhammadiyah itu.

Jika sebelumnya pengacara senior Habiburokhman, siap pasang badan untuk Amien Rais, kini wartawan senior Edy Effendi menyatakan siap meladeni ancaman Luhut.

“Meski pernyataan Pak Amien Rais konteksnya sebagai politikus tapi Pak Amien ini cendekiawan Muslim. Luhut jangan seenaknya saja menghina Pak Amien. Dia tokoh Islam. Ingat  Luhut, akan banyak yang marah. Kalau Luhut ajak perang, saya ladeni. Ini sikap saya Pak @jokowi,” tegas pakar komunikasi UIN Syarif Hidayatullah ini melalui akun Twitter @eae18.

Edy bahkan menegaskan, jika dirinya takut dengan Luhut, percuma jadi Muslim. “Kalau saya takut sama Luhut, percuma saya jadi Muslim. Islam ajarkan sikap ketakutan itu hanya pada Allah,” tegas @eae18.

Sikap tegas Edy itu mendapat respon langsung putri Amien Rais, Hanum Rais. Hanum menyatakan terimakasih atas pembelaan Edy.

“Mas eae18 nih kendel tenan... mohon doa nya ya Mas. Kalo ada apa apa sama Bapak, ya kita semua tahu siapa dalangnya:),” tulis Hanus Rais di akun @hanumrais.

Sebelumnya @hanumrais menulis: “Semoga Amien Rais selalu dalam lindunganNya.Kalaupun ada sesuatu terjadi padanya, kita semua jadi tahu dalangnya. Dosa terbesar AR adalah jika sebagai Muslim ia diam ketika kezaliman  terjadi. Sebagai putrinya saya hanya bisa bilang: wama karu wama karallah, wallahu khairul maakirin. Met Subuhan.”

Terkait ancaman Luhut, Wasekjen Gerindra Andre Rosiade mengimbau Presiden Joko Widodo menegur menterinya itu.

"Jangan seperti budaya Orba zaman dulu kembali hadir pada mental pejabat pemerintah sekarang. Presiden Jokowi harus menegur Pak LBP (akronim nama Luhut) sebelum ini menjadi polemik di tengah masyarakat," kata Andre kepada wartawan (20/03).

Menurut Andre, situasi Indonesia di masa reformasi saat ini tak sepatutnya diwarnai ancaman semacam itu. Andre berharap pemerintah bisa menghargai perbedaan pendapat di negeri ini.

"Reformasi sudah berhasil mengantarkan Indonesia menuju alam demokrasi dan keterbukaan. Jangan sampai kritik atau perbedaan pendapat dengan pemerintah menjadi alasan seorang pejabat bisa mengancam seseorang," sebut Andre.

Sumber: itoday
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita