Ada Campur Tangan Eks Anggota Saracen di Balik Isu Penyerangan Tokoh Agama ?

Ada Campur Tangan Eks Anggota Saracen di Balik Isu Penyerangan Tokoh Agama ?

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipid Siber) Bareskrim Polri telah menangkap para pelaku penyebar berita bohong di berbagai media sosial. Setelah ditelusuri, ternyata para pelaku tersebut tergabung dalam kelompok Muslim Cyber Army (MCA).

Tak hanya itu. Setelah didalami, penyidik menemukan adanya peran eks anggota Saracen yang juga memainkan isu tersebut. Hal itu diungkapkan oleh Tito saat memberi sambutan didepan para pengurus Pimpinan Pusat Tarbiyah Persatuan Indonesia.

"Didalami lagi, investigasi, ternyata diviralkan dua kelompok. Yang sekarang ditangani Mabes, MCA dan sisa eks Saracen," kata Tito di SMK Tarbiyah Islamiyah di Jalan Tawakal Raya, Jakarta Barat, Sabtu (3/3).

Mantan Kepala BNPT ini mengungkapkan bahwa motif dibalik para pelaku membuat berita bohong soal penyerangan terhadap tokoh agama, karena politik.

"Motifnya politik, dari konten pembicaraan disampaikan bagaimana caranya kita legitimasi dan jatuhkan pemerintah. Maka motif politik," ungkapnya.

Dengan adanya hal tersebut, mantan Kapolda Metro Jaya ini meminta kepada seluruh jemaah Tarbiyah agar tak gampang termakan dengan informasi yang belum pasti kebenarannya.

"Saya sampaikan dan meminta Tarbiyah menyampaikan jangan mudah terprovokasi berita-berita di media sosial. Jangan diterima mentah mentah tabayyun dan cek sumber lainnya," tandasnya.

Seperti diketahui, Dittipid Siber Bareskrim Polri menangkap enam orang pelaku ujaran kebencian dan membuat berita bohong yakni Rizki Surya Dharma (35), Ramdani Saputra (39), Yuspiadin (24), Ronny sutrisno (40) dan Tara Arsih Wijayani (40). Enam orang tersebut tergabung dalam Muslim Cyber Army (MCA).

MCA sendiri ternyata mempunyai empat kelompok jaringan yang mempunyai kerja masing-masing kelompok tersebut. Pertama, kelompok The Family MCA yang mempunyai sembilan orang admin dalam group tersebut bertugas untuk merencanakan dan mempengaruhi member lain.

Yang kedua yaitu kelompok Cyber Moeslim Defeat Army yang memiliki 145 member, dalam kelompok tersebut bertugas untuk melakukan setting isu hoax yang akan diviralkan. Selanjutnya yaitu Kelompok Snipper yang mempunyai 177 member dalam kelompok itu bertugas untuk menyerang seseorang atau kelompok yang diduga lawan MCA. Dan yang terakhir yaitu MCA United yang merupakan grup terbuka bagi siapa yang memiliki visi-misi MCA. (ma)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita