Ma'ruf Amin: Kapolri Tak Bermaksud Menafikan Ormas Selain NU-Muhammadiyah

Ma'ruf Amin: Kapolri Tak Bermaksud Menafikan Ormas Selain NU-Muhammadiyah

Gelora News
facebook twitter whatsapp

Berita Islam 24H - Pernyataan Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengenai NU dan Muhammadiyah sebagai dua ormas pendiri NKRI viral dan jadi sorotan. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin meyakini Tito tak bermaksud menarifkan ormas lain.

Ma'ruf Amin mengakui pernyataan Tito tersebut terlontar pada Februari 2017 lalu saat memberikan sambutan di pesantren Ma'ruf Amin di Banten.

"Karena itu beliau menyampaikan itu di tempat saya, di pesantren saya di Banten dalam rangka pertemuan ulama dalam rangka Mou dengan NU di pesantren saya. Isunya adalah peran ulama dalam mengawal keutuhan dan persatuan bangsa," kata Ma'ruf Amin di balai Kartini, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (31/1/2018).

Dikatakannya, konteks pidato yang disampaikan Tito saat itu terkait upaya menghadapi isu radikalisme dan isu khilafah yang pada waktu itu sangat kencang.

"Itu tahun lalu keras kali awal-awal 2017. Jadi merasa Pak Kapolri itu yang benar benar keras tegas melawan kelompok-kelompok itu. Jadi merasa bahwa NU dan Muhammadiyah lah yang konsisten terus dalam rangka membela Pancasila dan negara tanpa bermaksud menafikan peran ormas ormas setelah saya cross (check)," terangnya.

Ma'ruf Amin juga menilai kondisi psikologis Tito saat itu sedang bersemangat dan Polri dalam tekanan menghapai kelompok radikal dan intoleransi. Dia mengatakan tidak ada maksud dari Tito untuk menafikan peran dari ormas-ormas Islam yang lain dan saat itu situasinya sangat sitiuasional dan kontekstual.

"Saya kira itu konteksnya memang tidak masalah ya, karena tidak ada maksud itu untuk menafikan ormas peran ormas-ormas yang lain , tidak dalam bahwa yang lain tidak berjasa di negara republik ini," ucapnya.

Dalam penggalan video yang beredar viral tersebut, Tito menyatakan bahwa dia meminta polisi untuk memperkuat NU dan Muhammadiyah. Karena hanya dua ormas itu, masih menurut Tito di video itu, yang berperan dalam mendirikan NKRI. Penggalan itulah yang kemudian menurut Ma'ruf disalahartikan. [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita