Jokowi Minta Sejumlah Bandara Diserahkan ke Swasta

Jokowi Minta Sejumlah Bandara Diserahkan ke Swasta

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan mengatakan, Presiden Jokowi meminta sejumlah bandara di Indonesia diserahkan kepada swasta. Namun dia tidak menyebutkan swasta yang dia maksud itu.

"Saya kemarin dipanggil jam 11 pagi oleh presiden, katanya kepada awak media di Jakarta, Kamis (1/2/2018).

"Itu lapangan terbang, Pak Luhut, kasihin saja. Seperti Silangit, Jakarta, Bangka Belitung, kasih privatisasi saja. Siapa yang masuk, asal hitungannya jelas," ucap Luhut menirukan perintah Presiden Jokowi.

Dia menjelaskan, Jokowi juga sempat bercerita kepadanya soal Pakistan yang mendapatkan investasi China melalui One Belt Road sebesar USD 60 miliar.

Jokowi bercerita, bandara di ibukota Pakistan, Islamabad, bahkan dibangun China dan akan dinamakan dengan nama Presiden China, Xi Jinping.

"Katanya, gila, bandara di ibukota mereka Islamabad itu dibangun Tiongkok. Dibikin lapangan terbang namanya Xi Jinping Airport. 'Saya terkaget-kaget kok Xi Jinping Airport bisa begini'. Saya tanya kok bisa, tapi kata presiden, biarin aja namanya karena katanya itu barangnya milik dia, nanti 10 tahun kemudian bisa diganti namanya. Itu cerdik," kisah Luhut.

Luhut mengakui, konsep seekstrem itu mungkin tidak akan bisa diterapkan di Indonesia.

"Kita belum ada apa-apa sudah ramai, soal buruh begini begitu," katanya.

Namun, ia menegaskan, negara sekelas Pakistan bisa melakukan ide itu secara cerdik dan mampu membangun bandara kelas internasional.

Ia menegaskan, rencana untuk menyerahkan pengelolaan infastruktur seperti bandara kepada swasta akan segera dilakukan.

"Kami segera akan kerjakan. Semangat kami sudah begitu, akan kami lakukan, jadi swasta bisa hidup," katanya.

Namun, kata Luhut, tidak ada istilah penjualan aset kepada swasta. Pasalnya, hal itu dilakukan lantaran APBN tidak akan mampu menggarap sejumlah proyek infrastruktur yang ada.

"Jadi kalau misal sudah kerja sama 30 tahun, bandara itu jadi, dia mendanai, dia dapat untung, 30 tahun ke kita kan enggak masalah," katanya.

Contoh proyek infrastruktur yang diserahkan pengelolaannya kepada swasta diantaranya Tol Jagorawi yang sudah habis konsesinya bisa dikembalikan kepada pemerintah.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro, mengatakan ,ladang investasi bandara sangatlah menarik di mata investor asing.

Pasalnya, infrastruktur bandara di Indonesia punya potensi secara bisnis karena kuatnya permintaan domestik besarnya pasar di Tanah Air.

"Kalau bisa melancarkan investor masuk, itu bisa berkontribusi masuknya investasi asing, yang masuk ke sektor riil. Kalau riil begitu, tidak bisa dipindah investasinya. Mereka akan tetap di Indonesia. Jadi jangan khawatir, tinggal bagaimana kelola bandara kelas internasional," katanya. [tsc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita