Faizal Assegaf: Anies Licik, Rizieq Dan Elemen 212 Dikhianati

Faizal Assegaf: Anies Licik, Rizieq Dan Elemen 212 Dikhianati

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menolak menjadi fasilitator Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Muhammad Rizieq Shihab, kembali ke Indonesia. Hal ini dianggap sebagai bentuk pengkhianatan kepada ulama dan elemen 212.

"Sikap Anies yang cuek dan menolak memberi jaminan keamanan bagi Rizieq kembali ke Indonesia, makin mempertegas watak politiknya yang licik, khianat dan oportunis," kata salah satu pendiri Presidium Alumni 212, Faizal Assegaf, dalam keterangan persnya, Kamis (22/2).

Menurut dia, semakin terang Anies hanya memanfaatkan Rizieq dan umat Islam untuk kepentingan Pilkada DKI 2017. Kecurigaan itu sudah lama disorot internal Presidium 212.

"Mestinya sebagai Gubernur yang diusung oleh umat Islam, Anies peduli dan bertindak proaktif untuk mencari solusi atas persoalan yang dihadapi oleh Rizieq," tekannya.

Setelah menjabat Gubernur, Anies dianggap lebih mesra dan condong merangkul lingkarannya saja. Kata Faizal, Anies "nekat" merangkul pengacara atau pembela eks Partai Komunis Indonesia (PKI),  Nursyahbani Katjasungkana, dalam Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan.

"Tapi giliran Habib Rizieq yang terzalimi dan berjuang untuk membuatnya jadi Gubernur justru dicampakkan," ungkap Ketua Progres 98 itu.

Faizal menuding Anies berwatak hipokrit, pemburu kekuasaan yang sangat licik bersembunyi di balik topeng politik identitas. Anies tidak menyadari kontribusi besar Rizieq, para ulama dan elemen 212, yang mendorongnya menjadi penguasa di ibu kota negara.

"Model pendekatan politik anak tangga yang diperlihatkan Anies hanyalah memanfaatkan dukungan ulama dan umat. Ketika sampai ke tujuan kekuasaan, aspirasi dan problem yang dihadapi ulama serta rakyat ditinggalkan. Perilaku tak elok itu patut diwaspadai," tutupnya. (rm)

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA