API Bersatu Desak Presiden Copot Kapolri

API Bersatu Desak Presiden Copot Kapolri

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Puluhan aktivis pergerakan Islam lintas gerakan dan organisasi massa, berkumpul di kawasan Cipinang, Jakarta Timur, Rabu 31 Januari 2018 malam. Mereka membahas pernyataan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian yang viral di media sosial beberapa hari terakhir yang dinilai telah menafikkan peran komponen umat Islam di luar NU dan Muhammadiyah dalam perjuangan kemerdekaan NKRI.

Kumpulan aktivis yang menamakan diri Aktivis Pergerakan Islam Bersatu (API Bersatu) itu secara tegas menolak tuduhan yang tidak berdasar dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian kepada ormas-ormas Islam di luar NU dan Muhammadiyah sebagai kelompok yang ingin merontokkan NKRI.

"Mengecam Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang telah berulang kali meresahkan umat Islam dan telah mengotak-kotakkan umat Islam Indonesia terbelah menjadi dua kubu, yaitu umat Islam yang tetap mempertahankan NKRI dan umat Islam yang ingin merontokkan NKRI," ungkap Ketua API Bersatu Ustaz Asep Syaripudin saat membacakan pernyataan sikap, Rabu malam (31/01/208).

Sebelumnya, dalam video yang beredar yang pernah disiarkan stasiun iNews TV pada 8 Februari 2017 lalu, Kapolri mengatakan, “perintah saya melalui video conference, minggu lalu, dua minggu lalu saat Rapim Polri, semua pimpinan Polri hadir, saya sampaikan tegas, menghadapi situasi saat ini, perkuat NU dan Muhammadiyah,” kata Kapolri.

Tito meminta agar jajaran Kepolisian untuk mendukung NU dan Muhammadiyah secara maksimal. “Semua Kapolda saya wajibkan untuk membangun hubungan dengan NU dan Muhammadiyah tingkat provinsi." “Semua Kapolres wajib untuk membuat kegiatan-kegiatan untuk memperkuat para pengurus cabang di tingkat kabupaten kota,” lanjut Tito.


Atas pernyataan yang tidak sesuai dengan sejarah bangsa Indonesia tersebut, API Bersatu mengecam Tito dan menilai Tito telah menjatuhkan kredibilitas Korps Kepolisian RI di mata rakyat Indonesia khususnya umat Islam.

API Bersatu juga mengecam Kapolri yang seharusnya sebagai pengayom, pelindung, dan pemersatu umat, justru menjadi Pemecah belah umat, yang berpotensi merontokkan keutuhan NKRI.

Atas dasar hal tersebut, API Bersatu berkesimpulan, Tito Karnavian tidak layak dan tidak pantas menduduki jabatan sebagai Kapolri.

"Berdasarkan fakta di atas maka kami mendesak Presiden RI Bapak Joko Widodo untuk segera memberhentikan Saudara Tito Karnavian dari jabatan Kapolri," pungkas Asep.

Asep menerangkan recananya surat pernyataan ini akan disampaikan kepada Presiden Jokowi melalui Sekneg pada Kamis siang (01/02/2018).

Sebagai informasi, API Bersatu diketuai oleh Asep Syaripudin, aktivis sekaligus Ketua Aliansi Pergerakan Islam API) Jawa Barat, Seketaris API Bersatu adalah Bukhori Abdul Shomad, dan puluhan anggotanya adalah para tokoh seperti Amien Rais, Moh Siddik, Usamah Hisyam, Dolli Kurnia, Shobri Lubis, Misbahul Anam, Slamet Maarif, Chandra Kurnia, Saleh Khalid dan sebagainya. [sic]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita