Soal Kicauan La Nyalla, Lieus Sungkharisma: Dia Ingin Bunuh Karakter Prabowo

Soal Kicauan La Nyalla, Lieus Sungkharisma: Dia Ingin Bunuh Karakter Prabowo

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Pernyataan mantan Ketua PPSI, La Nyalla Mahmud Mattalitti yang mengaku diminta uang Rp 40 miliar oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dikomentari sejumlah pihak.

Salah satunya Ketua Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (Komtak) Lieus Sungkharisma. Dia menilai La Nyalla asal jeplak lantaran berbicara hal privat ke ranah publik.

“Ini menyangkut fatsun politik. Moral politik kita dalam berdemokrasi. Seharusnya, sebagai kader, La Nyala mengklarifikasi dan menyelesaikan persoalannya secara internal kepartaian saja,” kata Lieus kepada wartawan di Jakarta, Minggu (14/1/2018).

Dia mengaku terkejut dan tak percaya jika Prabowo meminta uang Rp 40 miliar dari La Nyalla.

“Sebagai orang yang mengenal baik Pak Prabowo, saya tidak percaya kalau Pak Prabowo sampai meminta mahar hingga 40 miliar. Ini pasti ada miskomunikasi,” ujar Lius.

Menurutnya, tak ada yang salah jika suatu partai politik meminta mahar kepada calon kepala daerahnya. Toh uang tersebut juga untuk kebutuhan si calon sendiri sebagai biaya kampanye dan lain sebagainya.

"Kalaupun seorang calon diminta menyiapkan dana untuk membiayai proses pencalonannya, termasuk untuk kebutuhan logistik, kampanye dan saksi-saksi di TPS nanti, itu bisa saja. Tak ada yang salah soal itu,” kata dia.

Lius yakin, ucapan La Nyalla itu bisa 'menggagalkan' ambisi Prabowo maju di Pilpres 2019 mendatang

“Saya bukan orang Partai Gerindra. Tapi dengan membeberkannya ke publik, kita melihat ada agenda terselubung di balik semua ini. Bisa jadi ini sengaja dilontarkan sebagai upaya pembunuhan karakter terhadap Pak Prabowo Subianto,” ungkapnya.

“Dan semua orang tau kalau pak Prabowo diharapkan maju sebagai calon Presiden pada Pemilu 2019. Jadi, dengan munculnya berita seperti ini, kredibilitas pak Prabowo coba dijatuhkan,” pungkas Lieus. [krc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita