Siapa Mobilisasi Becak untuk Destabilisasi Jakarta?

Siapa Mobilisasi Becak untuk Destabilisasi Jakarta?

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Sejumlah tukang becak dari luar daerah dikabarkan mulai bergerak ke Jakarta menyusul rencana dihidupkan lagi becak di perkampungan Ibu Kota. Kedatangan tukang becak yang ingin mengadu nasib di Ibu Kota itu diduga dimobilisasi.

Wacana kebijakan pengoperasian becak di Jakarta awalnya disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Dia berjanji akan melunasi janji pengoperasian becak yang dijanjikan 'pemerintahan sebelumnya'.

Anies menjelaskan kebijakan untuk memberi ruang bagi moda transportasi roda tiga itu sudah melewati banyak pertimbangan. "Jadi ini kami atur supaya mereka punya kejelasan,dan dengan begitu harapannya Jakarta terasa sebagai tempat untuk semua. Bukan untuk sebagian orang saja, dan kalau kami lihat kebutuhan warga di tempat tersebut banyak sekali yang menggunakan becak," tutur Anies di Balai Agung, Balai Kota, Jakarta Pusat, pada Rabu 17 Januari 2018.

Menurut Anies, becak hanya diperbolehkan beroperasi untuk angkutan kampung. Becak tidak akan diperbolehkan melintas di jalan-jalan utama di Jakarta.

Kabar pengoperasian becak di Jakarta tersebar hingga ke sejumlah daerah. Tukang becak dari luar kota dikabarkan siap-siap bergerak ke Jakarta. Munculnya tukang becak pendatang ini diduga dimobilisasi.

Wagub DKI Jakarta Sandiaga Uno mencium adanya pihak yang coba mobilisasi becak dari luar Jakarta masuk ke Ibu Kota. "Ada beberapa laporan dan ini mobilisasi. Nggak mungkin tukang becak yang dari daerah itu bisa kayuh sendiri ke sini," kata Sandiaga di RPTRA Taman Sawo, Cipete Utara, Jakarta Selatan, Minggu 28 Januari 2018.

Sandiaga masih menggali informasi siapa yang memobilisasi kedatangan becak-becak dari luar Jakarta tersebut. Dikatakannya, becak-becak itu datang dari Indramayu. "Ini lagi dipastikan (siapa yang mobilisasi). Kita nggak mau gaduh lah. Ada mereka pakai beberapa truk. Tapi menurut saya jangan dibesar-besarkan. Kan ini kalau politik di belakang ini adalah buih-buihnya. Yang penting untuk daerah ke depan, ada beberapa laporan dari Pantura, Indramayu," jelasnya.

Siapa pihak yang sengaja melakukan mobilisasi becak itu? Belum terang benderang. Sandiaga menyatakan kelompok itu diduga berupaya melakukan upaya membuat Jakarta tak stabil. Dia akan berkoordinasi dengan aparat lain gua mengusut pihak yang memobilisasi becak tersebut.

"Itu kami akan tegas katakan bahwa Jakarta tertutup untuk becak-becak jadi kita akan kembalikan mereka, kita akan berikan sanksi tegas dan kita pastikan upaya-upaya untuk mendestabilisasi keadaan wilayah di DKI Jakarta kita laporkan dan bekerjasama dengan aparat lain," tutur Sandiaga.

Hal yang sama disampaikan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Lulung Lunggana (Lulung). Dia mengklaim ada sekelompok orang yang berupaya memasukkan becak dari luar daerah ke Ibu Kota. "Hari ini saya lihat ada kelompok orang-orang yang mengupayakan urban becak ke daerah. Jadi ada kelompok bawa becak satu truk yang sekarang ditangkapi, nanti coba konfirmasi. Maka dari itu, saya pikir jangan dimobilisasi secara politik," kata Lulung.

Gelombang mobilisasi becak pendatang ke Jakarta kemudian diantisipasi. Kasatpol PP DKI Jakarta Yani Wahyu Purwoko membenarkan adanya becak yang dihalau masuk ke Jakarta. Yani menyebut hanya becak dan mobil yang diusir untuk kembali pulang kampungnya.

"Baru mobil sama becak, 1 truk lebih dah," kata Yani saat dihubungi wartawan, Jumat 28 Januari 2018.

Penghalauan dilakukan Selasa (23/1) lalu. Namun Yani tidak bisa merinci berapa jumlah persis becak yang diangkut menggunakan truk untuk masuk ke Jakarta. Dia memaparkan Satpol PP berhasil menghalau truk tersebut di Bandengan, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat.

Selain itu, kabar flyover Bandengan Utara III, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat, jadi tujuan tukang becak pendatang dari luar Jakarta telah dicek oleh Lurah Pekojan, Tambora, Jakarta Barat, Tri Prasetyo Utomo.

Dia mengaku mendengar kabar tukang becak dari Indramayu, Jabar, yang datang ke wilayahnya. Namun, saat dilakukan pendataan, Tri mengklaim belum ada tukang becak yang baru datang dari luar Jakarta.

Menurut Tri, sebagian besar tukang becak tersebut menurut Tri Prasetyo ber-KTP luar Jakarta. "Ada 38 becak, ada dari Indramayu, Cirebon, Jawa. Nah, ini stok lama semua di sini, mereka tinggal di dekat pinggiran rel," kata Tri Prasetyo saat melakukan pengecekan di lokasi, Jumat 26 Januari 2018.

Sementara itu, Dishub DKI Jakarta mencatat saat ini ada 314 becak di Jakarta. "Informasi dari Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK), tidak lebih dari 1.000. Kita sudah data bareng-bareng mereka, sekitar 314. Ini akan kita padukan lagi data dari JRMK dengan data kita. Lebih dari itu kita akan tertibkan," kata Kadishub DKI Jakarta Andri Yansah, Jumat 26 Januari 2018.

Pemprov DKI Jakarta menegaskan tukang becak yang diizinkan beroperasi pun hanya yang memiliki KTP DKI Jakarta. "(Becak) nggak boleh nambah, itu sudah dikunci. Hanya untuk yang KTP DKI," kata Wagub DKI Jakarta Sandiaga Uno.

Sandiaga mengatakan tukang becak yang sudah ada akan dilatih cara mengayuh yang baik."(Pelatihan) ya mungkin salah satunya adalah standar pelayanan olahraga gimana cara genjot yang bagus," ujar Sandiaga.

Menurut Sandiaga, becak yang diizinkan beroperasi akan dipasangi stiker. Hal itu untuk memberi identitas becak yang secara sah beroperasi di Jakarta. "(Iya) dikasih stiker, kita pastikan bisa teridentifikasi," ujar Sandiaga. [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita