Pro-Kontra Penertiban Waria, Kapolres Aceh Utara: Saya Sering Berhadapan dengan Teroris

Pro-Kontra Penertiban Waria, Kapolres Aceh Utara: Saya Sering Berhadapan dengan Teroris

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Aksi berani AKBP Untung Sangaji dalam adegan baku tembak dengan teroris di Sarinah, terekam kamera foto, Kamis (14/1/2016)

www.gelora.co - Munculnya pihak-pihak yang membela atau pro terhadap kelompok LGBT serta mengecam tindakan tim gabungan Polres Aceh Utara bersama Satpol PP dan WH Aceh Utara, pada Sabtu (27/1/2018) malam.

Menurut Kapolres Aceh Utara, AKBP Ahmad Untung Surianata, kemunculan pihak-pihak tersebut itu hal biasa.

Kelompok yang melakukan pembelaan terhadap kelompok itu, sehingga mencaci maki dan mencerca pihak kepolisian.

Menurut untung, mereka tersebut diduga waria, gay atau homo serta kelompok-kelompok yang mengatasnamakan membela Hak Asasi Manusia (HAM).

"Iya silakan saja. Mereka itu kan cari peluang, sehingga mengorbankan banyak orang. Lalu mereka punya community (komunitas) yang akan menjadi community global. Jadi, sudah pasti mereka tidak suka dengan apa yang kami lakukan ini," sebut Kapolres Aceh Utara.

Penegasan Kapolres yang akrap disapa AKBP Untung Sangaji ini saat menjadi narasumber internal pada Program Cakrawala Serambi FM mengupas Salam Serambi berjudul Inilah Ketegasan Aceh Menolak Praktik LGBT, Selasa (30/1/2018).

Tapi, lanjutnya, AKBP Untung bertanya, apa memang bisa menikah sesama jenis dan memiliki keturunan?

Menurutnya tentu tidak bisa, di samping hal tersebut menentang yang maha kuasa serta ulama.

"Dari mana saja mereka dan datang katanya menyangkut HAM, silakan temui saya. Kalau memang salah, minta maaf.

"Saya Untung Sangaji, saya sering berhadapan dengan teroris, bukan kejahatan biasa. Mungkin kalau salah bicara dengan saya, saya tembak mati," tegas AKBP Untung.

Kapolres Aceh Utara AKBP Ahmad Untung Surianata memberi pengarahan di depan aparat gabungan menjelang Operasi Pemberantasan Penyakit Masyarakat (Pekat), Sabtu (27/1/2018) malam. (capture video)

Kapolres juga membantah anggapan segelintir orang yang mengatakan tindakan tersebut pelanggaran HAM.

"Karena kalau dibilang tidak manusiawi, maka lebih tidak manusiawi serta tidak punya hak asasi manusia lagi, kalau sampai saya tidak bisa melindungi banyak orang yang bisa menjadi korban," tegas Untung. [tn]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita