PKB: Reshuffle Kabinet Sarat Kepentingan Politik

PKB: Reshuffle Kabinet Sarat Kepentingan Politik

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Presiden Joko Widodo kembali melakukan perombakan atau reshuffle terhadap sususan Kabinet Kerja. Pengumuman reshuffle dan pelantikan dilangsungkaan pagi ini (Rabu, 17/1).

Ketua DPP PKB, M. Lukman Edy menyebutkan pelaksanaan reshuffle terlalu mendadak dan terkesan mendadak dikarenakan dilakukan di sisa masa jabatan Jokowi-JK yang menyisakan 18 bulan.

"Kita tidak bisa pungkiri, bahwa reshuffle kali ini kan sarat dengan muatan politik," ujar Lukman kepada wartawan di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Rabu (17/1).

Edy menilai reshuffle kali ini tidak ubahnya sebuah persiapan bagi Jokowi untuk melakukan konsolidasi jelang tahun politik 2019 di mana dia akan kembali maju sebagaj calon presiden.

"Tahun politik yang dimaksud itu kan kekuatan politik mulai melakukan konsolidasi internal, termasuk Jokowi yang mau menjadi kandidat kembali," ungkapnya.

Belum lagi dengan adanya persyaratan ambang batas pencalonan presiden yaitu 20 persen kursi di Parlemen dan 25 persen perolehan suara nasional oleh partai politik pengusung, membuat Jokowi mau tidak mau memberikan nilai tawar lebih mengapa harus diusung kembali.

Adanya persayaran ambang batas itu, menurut Edy yang kemudian mengharuskan parpol dan kandidat terus melakukan konsolidasi.

"Itu juga menjadi kewajiban bagi Jokowi dan tim untuk konsolidasi, kalau itu tidak dilakukan maka pencalonan beliau menjadi bias," tukasnya. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita