Pemerintah Diduga Bohong Soal Stok Beras

Pemerintah Diduga Bohong Soal Stok Beras

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Pemerintah diduga berbohong terkait stok beras yang berlimpang pada akhir 2017 dan memasuki masa panen di awal 2018 ini. Nyatanya, Kementerian Perdagangan justru menjadwalkan impor beras sebanyak 500 ribu ton.

Menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, jika stok beras nasional memang minus artinya pemerintah selama ini berbohong dengan mengklaim terjadinya surplus.

Dia berharap setiap rencana impor, berapapun jumlah dan waktunya sebaiknya dikaji terlebih dahulu secara matang dan transparan.

"Jadi tidak ujug-ujug muncul angka 500 ribu ton tanpa ada dasar alasannya. Hal penting lainnya kalau memang perlu impor dengan kajian jumlah dan waktu yang sudah dikalkulasi matang, impor itu harus dilakukan oleh Bulog," terangnya kepada wartawan, Minggu (14/1).

Fadli mengingatkan agar pemerintah atau pihak-pihak yang berkepentingan tidak mencari untung dari kebijakan impor beras dengan dalih menstabilkan harga. Badan Urusan Logistik (Bulog) juga tidak boleh ambil untung dari impor beras. Itu sebabnya proses impor oleh Bulog juga harus transparan dan diawasi ketat.

"Kita tak ingin petani dihancurkan oleh impor beras. Kita juga harus mencegah impor beras ini semacam jalan perburuan rente," ujarnya.

Lanjut Fadli, kebijakan impor beras menjelang masa panen akan menekan harga gabah petani menjadi anjlok.

"Kebijakan tersebut hanya menyakiti petani saja. Lagipula, angka impor 500 ribu ton itu apa dasar penghitungannya," tegas Fadli yang juga pelaksana tugas ketua DPR RI. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita