Kapolda Papua: 15.000 warga Asmat alami gizi buruk, butuh tenaga medis

Kapolda Papua: 15.000 warga Asmat alami gizi buruk, butuh tenaga medis

Gelora News
facebook twitter whatsapp


www.gelora.co - Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli mengatakan, saat ini puluhan ribu warga Asmat, Papua mengalami gizi buruk. Itu diketahui setelah Polri melakukan pendataan saat membantu proses evakuasi warga Asmat yang terkena gizi buruk dan campak.

"Yang mengalami gizi buruk, kalau kemarin ya cukup tinggi ya, kurang lebih di antara 10.000 sampai 15.000 orang. Jadi pelayanan-pelayanan kesehatan kita, termasuk juga pemberian vaksin. Jadi sudah banyak vaksin diberikan termasuk distribusi makanan," kata Boy di Aula PTIK/STIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (24/1).

Mantan Kadiv Humas Mabes Polri ini menjelaskan, gizi buruk yang dialami warga Asmat, Papua, utamanya karena faktor ekonomi. Mereka tidak terjangkau Pemerintah karena kendala akses jalan.

"Persoalan gizi buruk ini kami lihat lebih kepada pertama adalah lokasi masyarakat yang cukup jauh sehingga dari aspek perekonomian untuk menjangkau daerah-daerah yang bisa didistribusi oleh pemerintah secara menyeluruh ini terkendala," ujarnya.

Selain itu, warga juga kesulitan akses menuju Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan juga mahalnya biaya transportasi di sana (Asmat). Jarak yang jauh juga menjadi faktor sulitnya pemerintah daerah bisa sampai ke perkampungan warga Asmat.

"Persoalannya mereka jauh dari Puskesmas dan sulit mendapatkan sarana transportasi, andaikan ada sarana transportasi biaya untuk BBM-nya bagi mereka cukup mahal. Jadi ada daerah-daerah yang oleh pemerintah daerah tidak terjangkau dan masyarakat sendiri tidak dapat serta merta ketika butuh platinum kesehatan datang ke Puskesmas dikarenakan faktor transportasi itu," paparnya.

Kondisi saat ini, warga Asmat masih sangat membutuhkan tenaga medis, dokter dan tenaga Puskesmas. Kapolda sudah meminta Bantuan Kendali Operasi (BKO) kepada Pusdokkes Mabes Polri, agar bisa mengisi kekurangan yang ada di Asmat.

"Jadi beberapa puskesmas tidak ada dokter yang ada di paramedis, Tetapi kalau di RSUD yang ada di Agats itu cukup, baik spesialis maupun dokter umum dan paramedis lainnya cukup," ucapnya.[mdk]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA