Yerusalem Jadi Ibu Kota Israel, Ini Tanggapan Prabowo Subianto

Yerusalem Jadi Ibu Kota Israel, Ini Tanggapan Prabowo Subianto

Gelora News
facebook twitter whatsapp


www.gelora.co - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto mendukung Presiden Joko Widodo yang mengecam kebijakan Presiden AS Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.

"Dalam hal ini saya mendukung pemerintah Indonesia dan Presiden Jokowi," ujar Prabowo, di kediamannya di Hambalang, Kabupaten Bogor, Sabtu (9/12/2017).

Menurutnya, keputusan Presiden AS Donal Trup tersebut tidak menyelesaikan permasalahan antara Palestina dan Israel justru menambah pelik serta telah menyakiti perasaan umat Muslim di dunia.

"Saya kira itu tidak membantu permasalahan Palestina, justru menambah pelik dan menyakiti umat Islam di dunia. Kita sesalkan itu," tegas Prabowo.


Meski demikian, Prabowo tetap mengimbau masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam untuk tetap tenang dan tidak mudah terpovokasi dengan adanya permasalahan seperti ini.

"Kita berikan kesempatan pemimpin kita untuk melaksanakan upaya diplomasi supaya perjuangan rakyat Palestina yang besar patut diakui," tandasnya.

Sebagaimana diketahui, Presiden Jokowi memutuskan akan menghadiri langsung sidang OKI pada tanggal 13 Desember 2017 di Istanbul, Turki. Pemimpin seluruh negara islam dunia, dipastikan akan menghadiri pertemuan yang secara khusus membahas status Yerusalem itu.


Presiden Jokowi mengecam pernyataan sepihak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang memberikan pengakuan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Pemerintah Indonesia meminta Negeri Paman Sam mempertimbangkan keputusan tersebut.

"Indonesia mengecam keras pengakuan sepihak Amerika Serikat terhadap Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan meminta Amerika Serikat mempertimbangkan kembali keputusan tersebut," kata Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis 7 Desember 2017.

Kepala Negara mengatakan, pengakuan sepihak tersebut telah melanggar berbagai resolusi Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB, di mana AS merupakan anggota tetapnya. "Ini bisa mengguncang stabilitas keamanan dunia," tegas Jokowi. [okz]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA