Soal Bendera HTI, Pernyataan Kemendagri Ini Makin 'Habisi' Abu Janda

Soal Bendera HTI, Pernyataan Kemendagri Ini Makin 'Habisi' Abu Janda

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Permadi Arya alias Abu Janda menjadi pesakitan setelah tampil mengecewakan dalam ILC 212 Perlukah Reuni di TV One pada Selasa (5/12/17) malam. Argumennya dipatahkan dengan mudah dan telah oleh Ustadz Felix Siauw.

Bahkan, Mahfud MD turut 'menghabisi' Abu Janda karena pernyataannya yang salah fatal terkait hadits Nabi.

Di luar panggung, Abu Janda makin tak berkutik. Netizen ramai menyampaikan kekecewaan atas klaim ustadz dan keshalihan yang selama ini dia tampilkan dan sombongkan.

Banyak pula pendukungnya yang mengaku kecewa hingga menempuh jalur taubat.

Tak berhenti, Abu Janda kian merana ketika kawan sevisinya dalam politik menyatakan berlepas diri. Kawannya itu menegaskan, kelompoknya tidaklah diwakili Abu Janda dan Denny Siregar.

Puncaknya, Abu Janda harus menelan ludah. Pasalnya, Kemendagri pernah menyampaikan pernyataan tegas tentang perbedaan bendera Hizbut Tahrir Indonesia dan bendera Tauhid. Jika merujuk pada keterangan Kemendagri ini, Abu Janda benar-benar 'habis'.

“Yang kami larang itu adalah bendera dengan simbol HTI, bukan bendera tauhid. Keduanya berbeda, kalau HTI ini mencantumkan tulisan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di bawah kalimat Laa ilaha illallah,” kata Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Soedarmo melalui pesan singkatnya pada Sabtu (22/2) seperti diberitakan laman resmi Kemendagri pada Sabtu (22/7/17).

Abu Janda melakukan kebohongan dengan menyebut bendera Kekhilafahan Turki Utsmani sebagai bendera Rasulullah.

Ia juga menyatakan bahwa bendera Ar-Roya dan Al-Liwa yang dibawa oleh peserta reuni 212 merupakan bendera HTI.

Saat dijelaskan bahwa bendera tersebut merupakan panji Rasulullah, Abu Janda justru emosi.

Selain itu, Abu Janda menyampaikan banyak pernyataan bernada fitnah kepada umat dan ormas Islam saat menjadi salah satu pembicara dalam ILC TV One terkait reuni 212 itu.

Ia menyatakan, reuni 212 ditunggangi oleh HTI dan merupakan salah satu bentuk perlawanan terhadap hukum yang berlaku di Indonesia. [tbw]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita