Pihak Keamanan Hongkong pun Kini Terjangkit Islampobia

Pihak Keamanan Hongkong pun Kini Terjangkit Islampobia

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA -Ustd Abdul Somad kembali mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan, saat dirinya berada di Hongkong untuk menghadiri undangan sebagai penceramah atas acara yang digelar oleh Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di sana.


Ustadz Abdul Somad pun dideportasi dari negara itu dengan alasan yang tidak jelas, namun Ustadz Abdul Somad menduga aparat keamanan negara itu terjangkit Islampobia dan mengira bahwa Ustadz Somad memiliki hubungan dengan jejaring teroris.


“Mungkin mereka termakan isu teroris,sehingga saya diperiksa identitas, hand pone dan ditanya-tanya,” jelas dia.


Insiden penolakan ini sendiri terjadi Sabtu (23/12), dalam penjelasan Ustadz Abdul Somad melalui fanpage Facebook miliknya, @UstadzAbdulSomad yang diposting pada hari Minggu (24/12) dini hari sebagai berikut:


1. Saya sampai di Hongkong pukul 15.00 WIB (jam tangan belum saya rubah).


2. Keluar dari pintu pesawat, beberapa orang tidak berseragam langsung menghadang kami dan menarik kami secara terpisah; saya, Sdr. Dayat dan Sdr. Nawir.


3. Mereka meminta saya buka dompet. Membuka semua kartu-kartu yang ada. Diantara yang lama mereka tanya adalah kartu nama Rabithah Alawiyah (Ikatan Habaib). Saya jelaskan. Di sana saya menduga mereka tertelan isu terorisme. Karena ada logo bintang dan tulisan Arab.


4. Mereka tanya-tanya identitas, pekerjaan, pendidikan, keterkaitan dengan ormas dan politik. Saya jelaskan bahwa saya murni pendidik, intelektual muslim lengkap dengan latar belakang pendidikan saya.


5. Lebih kurang 30 menit berlalu. Mereka jelaskan bahwa negara mereka tidak dapat menerima saya. Itu saja. Tanpa alasan. Mereka langsung mengantar saya ke pesawat yang sama untuk keberangkatan pukul 16.00 WIB ke Jakarta.


6. Kita hanya bisa berusaha dan berdoa. Qaddarallah, ada hikmah di balik itu semua.


7. Kepada sahabat-sahabat panitia jangan pernah berhenti menebar kebaikan di jalan da’wah.


8. Mohon maaf tidak terhingga buat sahabat-sahabat pahlawan devisa negara di Hongkong.


9. Semoga tulisan singkat ini mampu menjadi klarifikasi.


Sementara itu, tim penasihat hukum Ustadz Abdul Somad meminta klarifikasi terhadap pemerintahan Indonesia melalui Kementrian Luar Negeri.


Usaha ini mereka lakukan untuk mengetahui alasan penolakan sang ulama saat hendak masuk ke Hong Kong.


“Hal ini penting kami lakukan, untuk mengetahui apakah upaya yang dilakukan Hong Kong itu atas permintaan Pemerintah Indonesia atau Pemerintah China,” tutur penasihat hukum Hukum Ustadz Abdul Somad, Kapitra Ampera, Minggu (24/12).


Selain meminta klarifikasi dari pihak Kemenlu, tim penasihat Abdul Somad juga melakukan upaya pendekatan pada DPR, Polri, dan instansi pemerintah yang lainnya.


Pihaknya menegaskan akan melaporkan ini pada DPR dan instansi lainnya agar pemerintah Idonesia mau serius melindungi warga yang melakukan kunjungan ke luar negeri.


Selain melaporkan hal tersebut, tim penasihat hukum Abdul Somad jga meminta aparat kepolisian melakukan penyelidikan apakah insiden tersebut merupakan ulah orang-orang tertentu yang memberikan laporan bohong pada pihak imigrasi Hong Kong.


“Sehingga Ustadz Abdul Somad ditolak oleh imigrasi Hongkong untuk memasuki wilayah Hong Kong,” kata dia.[akt]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita