Masya Allah... Sempat Ditentang di Bali, Begini Seruan Damai Ustadz Abdul Somad

Masya Allah... Sempat Ditentang di Bali, Begini Seruan Damai Ustadz Abdul Somad

Gelora News
facebook twitter whatsapp


www.gelora.co - Setelah melakukan mediasi dengan para demonstran yang difasilitasi oleh pihak kepolisian, Ustadz Abdul Somad melenggang dalam safari dakwah di Denpasar Bali pada Jum'at (8/12/17). Dai asal Pekanbaru Riau ini disebut oleh pihak kepolisian sebagai seratus persen NKRI.

Dalam ceramah perdananya di Denpasar, Ustadz Abdul Somad dipersilakan menyampaikan ceramah di Masjid An-Nur. Saking banyaknya kaum Muslimin yang bersatu dan bersemangat menuntut ilmu, Masjid An-Nur tak bisa menampung ribuan jamaah yang hadir.

Semua lantai terisi jamaah. Bahkan meluber ke berbagai penjuru jalan di sekitar masjid.


an pribadi. Netizen lain yang ikut hadir di Masjid An-Nur mengaku, suasananya sangat heroik. Umat Islam bersatu dalam damai, meski jumlahnya minoritas.


"Ana di lokasi. Heroik suasananya." tutur Edi kepada Tarbawia.

"Masjid tidak dapat menampung jamaah yang luar biasa banyak. Bahkan sampai pulang masih banyak yang mau masuk." tutur netizen lain bernama Suhaiba Tsani. Ceramah Sejuk Ustadz Abdul Somad

Dalam kesempatan tersebut, Ustadz Abdul Somad menyampaikan tentang kerukunan yang sudah terjalin indah di Bali. Ia menyeru agar jamaah mempublis kerukunan tersebut ke berbagai belahan bumi.

"Sebarkan kepada seluruh dunia, tidak ada permusuhan antara Muslim dan Hindhu di Bali. Allahu Akbar!" ujar Ustadz Somad diiringi takbir jamaah.


Dai asal Pekanbaru Riau ini menegaskan, salahpaham yang sempat terjadi merupakan ulah para provokator yang menghendaki kekecauan di Indonesia.

"Saudara, kami berbeda keyakinan tetapi mereka tetap membiarkan kami beribadah selama tidak mengganggu. Malam ini mereka melihat tabligh akbar di bali, maka mereka (provokator-provokator) yang ingin merusak persaudaraan kita, malam ini mereka klepek-klepek, sesak nafas." lanjutnya.


Ustadz Somad menegaskan, berbagai penganut agama di Indonesia terbiasa rukun dan damai dalam naungan Bhinnake Tunggal Ika.

"Karena kita sudah bersama-sama dalam kerangka Bhinneka Tunggal Ika." tegas sang ustadz. [tbw]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA