Gerindra: Selamat Pak Jokowi Sudah Bisa Menghidangkan Kue Ekonomi Indonesia Bagi TKA China

Gerindra: Selamat Pak Jokowi Sudah Bisa Menghidangkan Kue Ekonomi Indonesia Bagi TKA China

Gelora News
facebook twitter whatsapp


www.gelora.co - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono kembali menyoroti keluhan Wakil Presiden RI M Jusuf Kalla (JK) kepada Wakil Perdana Menteri China, Liu Yandong, di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin kemarin (27/11) lalu.

Arief mendukung aksi Wapres JK mengeluhkan soal investor China yang kerap membawa serta para pekerjanya ke Indonesia dalam proyek-proyek yang mereka investasikan ke dalam negeri.

"Padahal jauh sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo pernah membantah bahwa ada serbuan tenaga kerja asing (TKA) asal China ke dalam negeri," tegasnya dalam keterangan pers yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (30/11).

Padahal,  jauh sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo pernah membantah bahwa ada serbuan tenaga kerja asing (TKA) asal China ke dalam negeri.

"Tentu kita masih ingat pernyataan Joko Widodo tahun lalu yang menyatakan kalau serbuan TKA dari China yang dibarengi dengan investasi adalah sebuah fitnah kepada pemerintahannya," imbuhnya.

Pernyataan Wapres JK beberapa waktu lalu, menurutnya, semakin menegaskan bahwa Presiden RI Joko Widodo sesungguhnya sudah berbohong.

"Akhir sebuah kebohongan secara otomatis terbuka oleh Tuhan, dimana Wakilnya Joko Widodo sendiri resah dengan banyaknya TKA China yang mengambil porsi lapangan kerja di Indonesia dengan adanya Investasi di Indonesia," ketusnya.

Keluhan Wapres JK itu ditegaskannya seakan menegaskan bahwa semua proyek infrastruktur yang di bangun dengan pembiayaan investasi China seperti proyek pembangkit listrik, jalan tol, pelabuhan dan lain-lain bukanlah sebuah pembiayaan gratis kepada Indonesia tetapi merupakan pemberian  hutang pinjaman kepada pemerintah Indonesia. 

Dimana China mewajibkan Indonesia untuk mengembalikan pokok hutang sekaligus membayar bunga cicilan ditambah denda kalau  terlambat membayar hutang.

Sementara, lanjutnya, di sisi lain, untuk melunasi dan mengangsur pinjaman dari China, pemerintahan Joko Widodo pun menerapkan pajak yang dari tahun ketahun semakin 'mencengkik' kehidupan ekonomi masyarakat Indonesia.

"Jadi dengan masuknya TKA China berbarengan dengan investasi dan pinjaman dari China until membangun Infrastruktur. Sama saja Joko Widodo menjadi salah satu penyelamat perekonomian China yang terancam mengalami bubble ekonomi menuju krisis ekonomi China," jelasnya.

Hal itulah, menurutnya, sekaligus menjelaskan kenapa ribuan triliun dana APBN yang digunakan untuk belanja infrastruktur oleh pemerintahan Joko Widodo kok tidak memberikan dampak bagi 'meroketnya' pertumbuhan ekonomi nasional, padahal secara teori ekonomi harusnya punya pengaruh besar terhadap perekonomian nasional.

Dimana pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam bentuk lapangan kerja baru bagi masyarakat justru dinikmati oleh tenaga kerja dari China. 

"Jadi wajar saja kalau daya beli masyarakat Indonesia makin turun dan lemah karena pendapatan masyarakat Indonesia tergerus dengan harga harga barang dan jasa yang makin mahal akibat pajak yang mencekik dan tidak adanya dampak pertambahan pendapatan bagi masyarakat dengan adanya investasi di Indonesia," imbuhnya.

"Selamat ya Pak Joko Widodo. Bapak sudah bisa menghidangkan kue ekonomi Indonesia bagi TKA China," tukasnya.[rmol]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA