Diminta Pengamat Tidak Nyapres Lagi, Ini Jawaban Telak Prabowo

Diminta Pengamat Tidak Nyapres Lagi, Ini Jawaban Telak Prabowo

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Pengamat Komunikasi Politik Hendri Satrio menyarankan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto tidak mencalonkan kembali pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Pasalnya Prabowo telah sukses mendukung calon untuk memenangkan pertarungan, seperti yang terjadi di pilkada DKI Jakarta.

“Menurut saya, Prabowo tidak usah maju lagi di 2019. Karena dari sisi sejarah politik, Prabowo lebih berhasil menjadi King Maker, seperti DKI Jakarta, Jokowi dan Anies yang didukungnya telah memenangkan pertarungan, dan berhasil menjadi Gubernur,” kata Hendri kepada AKURAT.CO, di Jakarta, Minggu (8/10).

Dalam pemilu 2014, Prabowo kalah ketika bertarung dengan Joko Widodo (Jokowi), padahal sebelumnya telah berhasil menjadikan Jokowi sebagai Gubernur DKI. Hendri mengatakan Ketua Umum DPP Gerindra lebih baik menjadi inisiator tokoh politik nasional.

“Giliran dia (Prabowo) maju sendiri, ini kalah terus. Makannya menurut saya lebih baik Prabowo sekarang mengambil posisi sebagai inisiator tokoh nasional saja,” ucapnya.

Lantas, apa komentar Prabowo diminta tidak lagi maju pada Pilpres 2019?

Ketika Prabowo memberikan pidato dalam Konferensi Nasional dan Temu Kader Gerindra di SICC, Sentul, Bogor. Prabowo menyinggung mengenai orang-orang yang menyebut dirinya berambisi jadi Presiden.

Dilnsir detik.com, acara konferensi tersebut digelar pada Rabu (18/10/2017) kemarin secara tertutup. Namun akun resmi Gerindra mempublikasikan acara lengkap dengan pidato Prabowo.

Prabowo menyinggung mengenai sejumlah hal dalam pidatonya. Mulai dari pesan kepada purnawirawan sampai anggapan Prabowo maju menjadi presiden.

“Kalau sekarang dibilang Prabowo ambisi jadi Presiden, kenapa tidak,” kata Prabowo sebagaimana dikutip dari akun Facebook Gerindra, Kamis (19/10).

Pidato Prabowo sempat terhenti. Seruan ‘Prabowo Presiden’ menggema di ruangan SICC. Prabowo lantas memberikan isyarat agar teriakan itu dihentikan.

“Maksud saya ambisi itu baik, anak muda harus ambisi. Kalau tidak ambisi kau di rumah aja, nggak usah selesaikan SMP, mau jadi apa?” kata Prabowo.

Prabowo menyatakan dengan adanya ambisi, maka kehidupan dalam suatu negara itu akan dinamis. Anak-anak muda, kata dia, harus memiliki ambisi untuk maju.

“Ambisi itu perlu, negara dinamis butuh anak-anak muda yang punya ambisi. Kalau Anies-Sandi tidak punya ambisi kita repot,” ujar Prabowo.

Menurut Prabowo, mereka yang memiliki ambisi dan keinginan untuk maju dalam bidang politik harus didukung. Namun dia juga mengingatkan kepada parpol agar membantu menciptakan sistem agar para calon pemimpin muda tidak perlu merogoh uang banyak untuk dapat berkecimpung di kancah politik.

“Banyak yang ingin jadi gubernur, bupati, walikota. Jadi kita harus hormati mereka yang ingin maju. ‘Pak Saya Ingin jadi Gubernur, Pak Saya ingin jadi Bupati’. Kita harus hargai mereka. Dan jadi PR kita untuk dapat membentuk sistem kader muda, pemimpin muda, tidak perlu untuk mencari uang yang sangat banyak. Saya sedih orang mau maju ditanya ‘kamu punya uang berapa’, bukan ditanya ‘kamu prestasinya apa’,” ujar Prabowo. [hrk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita