www.gelora.co - Respon, kecaman atas kekerasan dan kekejaman serta kebrutalan aparat keamanan Myanamr terhadap etnis Rohingya di negra bagian Rakhine terus berdatangan.
Berbagai aksi solidaritas pun digelar seluruh lapisan masyaraat di Indonesia, di berbagai lokasi.
Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Front Pembela Islam (FPI) pun dikabarkan membuka pendaftaran relawan jihad untuk membantu etnis Rohingya di Myanmar.
Juru bicara FPI, Slamet Maarif saat dikonfirmasi membenarkan kabar tersebut. Pendaftaran relawan jihad ke Myanmar itu sendiri dibuka di setiap wilayah.
Mengingat situasi kondisi dan keamanan di wilayah tersebut, para relawan jihad tersebut akan dibekali dengan kemampuan khusus.
“Akan ada pembekalan dulu. Baik mental dan fisik. Juga akan ada pengisian tenaga dalam,” jelas Slamet, Senin (4/9).
Sebagai pra-syarat, pihaknya menyebut kriteria pendaftar pasukan jihad bela Rohingya itu haruslah menguasai bela diri dan siap mati syahid.
“Standarnya sehat jasmani dan rohani, mendapat izin orang tua, menguasai bela diri, siap mati syahid,” tegas Slamet.
Slamet menurutkan, untuk perndaftaran sendiri sudah mulai dibuka sejak Minggu (3/9) kemarin.
Meski begitu pihaknya masih belum bisa menentukan berapa jumlah pasukan yang akan diberangkatkan.
Sebab, pihaknya masih akan menunggu pendataan dari pendaftaran terebut.
“Nanti kita akan data dulu pendaftar dari tiap-tiap wilayah itu,” terangnya.
Adapun kualifikasi bagi relawan jihad yang ingin mendaftar yakni pria usia 21 sampai dengan 40 tahun.
“Sehat jasmani juga. Kalau umur 17-20 tahun harus ada izin tertulis dari orangtua,” bebernya.
Selain itu, persyaratan lain yang dibutuhkan untuk bisa mendaftar menjadi relawan jihad Rohingya adalah menyertakan sejumlah identitas pribadi.
“Menyerahkan fotocopy KTP, mengisi formulir pendaftaran dan mengikuti pembekalan mental dan fisik dulu,” tutupnya. [psid]