Tim Prabowo: Elektabilitas Jokowi di Survei Internal di Bawah 50%

Tim Prabowo: Elektabilitas Jokowi di Survei Internal di Bawah 50%

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Hasil survei Indikator Politik Indonesia merilis survei elektabilitas capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf unggul atas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. 

Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga menyebut, pada survei internalnya, elektabilitas Prabowo sudah melewati 40 persen.

"Nggak ada masalah. Dari awal kan sudah sampaikan bahwa lembaga-lembaga survei ini kan sama juga dengan Pilkada DKI. Ada banyak lembaga survei yang sekarang bukan hanya bekerja sebagai lembaga survei, ada juga yang bekerja sebagai timses juga. Bagi kami, kami hormati lembaga survei, semua rilis itu," kata juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade, di kantor Bawaslu, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (8/1/2019). 

Dia mengaku menghargai hasil survei Indikator Politik tersebut. Namun dia meyakini survei internalnya sendiri, yang kini elektabilitas Prabowo-Sandi sudah di atas 40 persen, sementara Jokowi-Ma'ruf di bawah 50 persen. 

"Pak Prabowo sudah di atas 40 persen. Pak Jokowi di bawah 50 persen. Ini per Desember kemarin. Itu survei terakhir kita," ujar Andre.

Nantinya, setelah debat kandidat capres-cawapres pertama, survei internal kembali dilakukan.

"Pokoknya nyalip dululah, mau 46-44 persen, kan kita sudah di atas 40 persen, bukan (pas) 40 persen. Secara etik, nggak boleh sampaikan, tapi boleh membocorkan Jokowi sudah di bawah 50 persen. Kita sudah ketinggalan beberapa persen," ujar Andre. 

Menurutnya, elektabilitas Prabowo meningkat karena banyak masyarakat menginginkan adanya perbaikan ekonomi dan kepastian lapangan pekerjaan. Selain itu, masyarakat menginginkan harga bahan kebutuhan yang terjangkau. 

"Masyarakat ingin harga-harga bahan kebutuhan pokok terjangkau. Itu yang masyarakat inginkan. Pak Prabowo-Sandi menyuarakan hal tersebut di beberapa titik Indonesia, sehingga membuat survei Pak Prabowo di atas 40 persen. Sedangkan Pak Jokowi, yang dianggap masyarakat gagal memberikan ekspektasi pertumbuhan ekonomi, mulai turun dari 54-53 persen menjadi 40 persen something-lah," imbuh Andre.

Sebelumnya, Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas pasangan capres-cawapres pada Pilpres 2019. Hasilnya, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin unggul atas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Bila pemilihan presiden diadakan sekarang, Jokowi masih unggul atas Prabowo Subianto. Simulasi dua pasangan nama, Jokowi-Ma'ruf Amin 54,9 persen dan Prabowo-Sandiaga 34,8 persen," kata peneliti Indikator, Burhanuddin Muhtadi, di kantor Indikator, Jalan Cikini V, Jakarta Pusat, Selasa (8/1). [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita