Edy Rahmayadi Mundur, Andi Arief Bilang Kudeta Bola karena Tolak Menangkan Atasan di Pilpres

Edy Rahmayadi Mundur, Andi Arief Bilang Kudeta Bola karena Tolak Menangkan Atasan di Pilpres

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - KETUA Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Edy Rahmayadi menyatakan mundur dari jabatannya, saat berpidato sebelum pembukaan kongres PSSI di Sofitel Bali Nusa Dua Beach Resort, Minggu (20/1/2019) pagi.

“Saya nyatakan hari ini saya mundur dari Ketua. Dengan syarat jangan khianati PSSI ini. Jangan karena satu hal lain terus kita bercokol merusak rumah besar ini. Saya mundur bukan karena saya tidak bertanggung jawab, tetapi karena saya bertanggung jawab,” ucap Edy Rahmayadi dalam pidatonya.

Secara otomatis, kepemimpinan berpindah ke Wakil Ketua Joko Driyono, dan penyerahan langsung dilakukan.

Seusai memberikan sambutan dan menyatakan mengundurkan diri, Edy Rahmayadi menyalami para tamu undangan dan langsung keluar ruangan.

Sehari sebelum Edy Rahmayadi mundur, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat berkicau di Twitter soal Satgas Anti Mafia Bola yang kini sibuk mengusut kasus dugaan pengaturan skor dan pertandingan di liga sepak bola Indonesia. Sejumlah orang pun sudah ditangkap Satgas Anti Mafia Bola dan menjadi tersangka.

"Alkisah
Gubernur Gila bola menolak menangkan atasannya dalam Pilpres.

Keesokan harinya 
Ada Densus mafia bola

Kita tunggu berikutnya 
Kudeta bola mantan Panglima

Kalau ada laporkan saja
Kata lidah berbisa," tulis Andi Arief di akun Twitter @AndiArief__, Sabtu (19/1/2019).


Seusai menyatakan mundur, kepada awak media, Edy Rahmayadi mengaku tak ada tekanan politik yang melatarbelakangi keputusannya mundur dari kursi Ketua Umum PSSI.


"Tidak ada (tekanan politik). Ini bola, kok politik?" tegas Edy Rahmayadi.

Ia juga menjelaskan hal mendasar mengapa dirinya mundur, yakni karena ingin PSSI lebih baik.

"Alasannya untuk PSSI biar berjalan mulus, PSSI punya masa depan, untuk anak bangsa ini. PSSI adalah pemersatu anak bangsa, jangan sampai gara-gara satu dua orang, PSSI terganggu. Insyaallah kita doakan bersama, dengan dipimpin berikut-berikutnya ini, PSSI akan lebih jaya," tutur Edy Rahmayadi.

Keputusan mundur Edy Rahmayadi dilakukan secara tiba-tiba. Tak ada seorang pun yang tahu, termasuk pengurus teras PSSI.

"Sejak hari ini (Diputuskan). Ada tekanan? Tidak ada. Ini olahraga, enggak ada tekan menekan. Ini adalah keputusan yang paling baik, untuk bangsa kita," tegas Edy Rahmayadi.

Edy Rahmayadi mengakui proses mundur berawal dari pertemuan dan diskusinya bersama anggota Exco PSSI pada Sabtu (19/1/2019) malam di Sofitel Hotel.

"Saya yang membahas, habis itu saya minta izjin dengan Exco. Selanjutnya saya fokus ke Gubernur Sumatera Utara, karena saya gubernur di sana," jelas mantan Pangkostrad ini.  [tribun]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita