65 Tahun IMF Rugikan Indonesia, Helda: Seharusnya Masuk List Teroris

65 Tahun IMF Rugikan Indonesia, Helda: Seharusnya Masuk List Teroris

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Setelah menggelar demonstrasi di Mapolda Bali, Jumat (5/10), gerakan masyarakat yang menamai diri mereka People Global Conference Against IMF-World Bank kembali menggelar dialog bersama media di kantor LBH Bali Jalan Plawa No. 57, Denpasar, Sabtu (6/10) siang.

Dalam dialog tersebut, Ketua Seruni sekaligus juru bicara People Global Conference Against IMF-WB Helda Khasmy kembali menegaskan bahwa pihaknya menentang adanya IMF – WB di Bali.

Menurut Helda Khasmy, IMF tidak memberikan dampak positif bagi masyarakat Indonesia. Di mana selama 65 tahun IMF berada di Indonesia, tidak ada kontribusi apapun yang membuat masyarakat sejahtera.

Model bantuan yang diberikan juga tidak ada yang berubah. Salah satunya pemberian sertifikat tanah secara gratis oleh presiden Jokowi yang dianggap menjadi salah satu perampasan tanah

secara halus, karena tidak dibarengi dengan penguatan dari segi ekonomi, yang ujungnya nanti, masyarakat akan menjamin sertifikat tanahnya ke bank.

"Itu tandanya IMF tidak berdampak. Mereka seharusnya masuk dalam list teroris karena mereka 65 tahun hanya memberikan kesengsaraan.

Terjadi perampasan tanah secara halus dan sistematis melalui program sertifikasi dan lainnya juga," kata Helda Khasmy.

65 tahun IMF di Indonesia, menurutnya, tidak memberikan pengaruh. Faktanya hingga saat ini masih banyak buruh dan petani dan golongan masyarakat kecil yang tidak bisa menyekolahkan anaknya hingga perguruan tinggi.

"Kami menyatakan bahwa IMF tidak memastikan generasi kita akan hidup dengan baik. Demi anak dan generasi berikutnya,

IMF harus keluar dari Indonesia dan harus dibubarkan. Kami mendesak agar tidak ada lagi IMF yang menginterfensi bangsa ini," tegas Khasmy.  [JPC]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita