Kenakan Rompi Mendiang Putrinya, Ibunda Razan Al Najjar Jadi Relawan Medis

Kenakan Rompi Mendiang Putrinya, Ibunda Razan Al Najjar Jadi Relawan Medis

Gelora News
facebook twitter whatsapp


www.gelora.co - Ibunda mendiang Razan Al Najjar pada Jumat (08/06/2018) ikut menjadi sukarelawan medis, mengobati pengunjuk rasa yang terluka di perbatasan Gaza. Sabreen al-Najjar tampak mengenakan rompi medis Lembaga Bantuan Medis Palestina bekas putrinya yang berlumuran darah.

Keberadaan Sabreen Al-Najjar diketahui melalui foto-foto yang tersebar di Twitter. Rompi medis yang ia kenakan adalah rompi yang sama saat Razan Al-Najjar tertembak oleh militer Israel.

Dalam sebuah wawancara dengan Middle East Eye awal minggu ini, Sabreen mengatakan dia yakin putrinya sengaja dibunuh. “Mereka (orang Israel) pasti tahu Razan, mereka tahu dia seorang paramedis, dia telah membantu mengobati korban luka sejak 30 Maret,” ungkap Sabreen.

Sabreen mengatakan pada MEE bahwa putrinya terutama berkonsentrasi untuk membantu wanita dan anak-anak terluka selama demonstrasi.

“Putriku akan keluar setiap Jumat antara jam 7 pagi hingga 8 malam. Dia berada di lapangan melakukan pekerjaannya, menyembuhkan orang yang terluka, dan putriku adalah seorang paramedis pemberani yang tidak pernah takut pada penembak jitu Israel,” kata ibu Najjar.

“Dia dulu pulang dengan bercak darah seragamnya. Dia biasanya tetap berada di lokasi protes hingga semua orang pergi.”


Razan tewas akibat tembakan militer Israel yang menyasar dadanya pada Jumat (01/06/2018). Saat itu ia hendak memberika pertolongan pertama untuk korban luka yang berada di gari depan.

Israel mengklaim bahwa pembunuhan terhadap Razan tak disengaja dan disebabkan oleh peluru nyasar. Selain itu, Israel juga menyebarkan propaganda untuk membenarkan pembunuhan tersebut dengan mengaitkan Razan dan Hamas.

Para pejabat Israel dikecam dunia karena membuat video potongan yang mengklaim bahwa seorang medis Palestina, Razan al-Najjar, bertindak sebagai perisai manusia bagi Hamas ketika dia ditembak mati oleh tentara Israel di Gaza.

Najjar adalah paramedis Palestina kedua yang dibunuh sejak awal Great March of Return, aksi besar-besaran yang menuntut hak 1,3 juta pengungsi Gaza agar bisa kembali ke kampung halamannya akibat pengusiran selama terbentuknya Israel di Gaza, 1948. Hingga Jumat kesebelas aksi Great March of Return, lebih dari 125 jiwa melayang akibat timah panas Israel.


BERIKUTNYA
SEBELUMNYA