Fadli Zon Sebut Wibawa BPIP Runtuh hingga Anggap Mundurnya Yudi Latif Adalah Tindakan Keteladanan

Fadli Zon Sebut Wibawa BPIP Runtuh hingga Anggap Mundurnya Yudi Latif Adalah Tindakan Keteladanan

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Polemik Badan Pengarah Ideologi Pancasila (BPIP) masih menjadi perbincangan publik.

Mulai dari keberadaan BPIP hingga mundurnya Kepala BPIP, Yudi Latif.

Terkait berbagai polemik tersebut, Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon memberikan komentarnya melalui akun Twitter @Fadlizon, Sabtu (9/6/2018).

Ia mengatakan bahwa polemik mengenai BPIP yang bergulir selama ini telah meruntuhkan wibawa dari lembaga tersebut.

“Polemik tentang Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) disukai atau tidak telah meruntuhkan sebagian wibawa lembaga tersebut,” tulis Fadli.



Fadli menambahkan oleh sebab itu, pemerintah seharusnya meninjau kembali kelembagaan BPIP jika ingin tetap meneruskan agenda pembudayaan Pancasila.

Hal ini terkait banyaknya polemik di masyarakat atas keberadaan lembaga BPIP.

Itu sebabnya pemerintah seharusnya meninjau kembali keberadaan dan kelembagaan BPIP jika hendak meneruskan agenda pembudayaan Pancasila. Mengingat banyaknya polemik di masyarakat atas keberadaan lembaga BPIP,” tulis @Fadlizon.



Menurut Fadli polemik yang terjadi di masyarakat tersebut mengenai hak keuangan, fasilitas bagi pimpinan, pejabat, dan pegawai BPIP, serta banyaknya kritik masyarakat kepada pemerintah.

Besaran hak keuangan yang diterima dewan pengarah dan ketua BPIP juga menjadi pertanyaan.

“Publik bertanya, bagamana bisa hak keuangan ketua dan anggota dewan pengarah lebih besar dari ketua badan dan para deputinya? Siapa sebenarnya yang menjadi eksekutif dan figur sentral di lembaga tersebut? Itu model manajemen kelembagaan dari mana?,” tulis Fadli.



Namun, Fadli menyayangkan tindakan pemerintah yang tidak menanggapi kritikan tersebut secara memadai.

Sementara klarifikasi atas kritikan yang dilakukan dewan pengarah BPIP justru terkesan defensif dan malah menyerang balik si pengkritik.

Persoalan tersebut-lah yang membuat wibawa BPIP semakin terkikis dan menjadi tidak efektif untuk diteruskan.

“Sayangnya, persoalan tersebut tak ditanggapi secara memadai oleh pemerintah. Pembelaan dan klarifikasi yang dilakukan anggota Dewan Pengarah BPIP jg terkesan defensif, bahkan malah menyerang para pengkritik.” tulis Wakil Ketua DPR RI tersebut.



Fadli juga mengomentari terkait mundurnya Yudi Latif dari jabatan Kepala BPIP.

Fadli menilai langkah Yudi untuk mundur adalah sebuah tindakan keteladanan.

Mundurnya Saudara Yudi Latif sebagai Ketua BPIP kemarin saya kira juga akan berpengaruh terhadap persepsi publik atas lembaga tersebut. Langkah Yudi untuk mundur adalah sebuah tindakan keteladanan,” tulis Fadli.



Fadli juga menganggap Yudi adalah satu-satunya orang yang bisa menjaga fatsun (sopan santun).

Sebagai Kepala BPIP, Yudi juga konsisten hanya mau berbicara mengenai Pancasila dan tidak sibuk menjadi juru bicara Pemerintah.

Sikap profesional Yudi tersebut yang dianggap Fadli Zon layak untuk ditiru.

“Sikap profesional Yudi itu penting ditiru. Meskipun dibentuk oleh Presiden, dan menginduk di lingkungan sekretariat kabinet, para punggawa UKP-PIP, atau BPIP, harusnya menyadari bahwa Pancasila adalah instrumen kebangsaan, bukan instrumen kekuasaan pemerintah.” tulis Fadli.



Fadli juga menambahkan, BPIP juga seharusnya menjaga diri dan jarak terhadap pemerintahan berkuasa agar BPIP tidak terkesan menjadi alat penampung bagi bekas tim sukses para pendukung pemerintah.

Wakil Ketua DPR RI ini menganggap Yudi telah berhasil melewati ujian-ujian yang selama ini ada di BPIP dengan baik, namun hal ini tidak terjadi pada rekan lainnya di lembaga tersebut.

“Yudi saya kira berhasil melewati ujian itu dengan baik. Sayangnya, koleganya yang lain tidak demikian. Dan itu tidak bagus bagi kampanye pembudayaan Pancasila ke depannya,” pungkas Fadli. [tn]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita