Elit Jangan Diam Hadapi Hasil Survei Ngawur

Elit Jangan Diam Hadapi Hasil Survei Ngawur

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Elit politik tidak boleh tinggal diam dalam melihat hasil survei ngawur yang dikeluarkan sejumlah lembaga survei saat Pilkada Serentak 2018. Apalagi, hasil survei itu memonopoli pemberitaan media mainstream tanah air.

Presiden Gerakan Pribumi Indonesia (Geprindo) Bastian P. Simanjuntak menilai bahwa ulah lembaga survei itu telah meresahkan masyarakat dan mengotori jalannya demokrasi. Sebab, hasil survei yang dimanipulasi bisa mengakibatkan rakyat menjadi tidak percaya dengan hasil pemilu dan akhirnya berimplikasi pada kurangnya legitimasi rakyat kepada siapapun yang memenangkan pemilu.

“Hasil survei ngawur yang mendominasi media mainstream bisa mengakibatkan kegaduhan yang bisa meluas kepada kekerasan sosial. Hati-hati rakyat sudah sangat marah dengan perilaku lembaga-lembaga survei yang selama ini telah memanipulasi data dan fakta, selain bisa menimbulkan kegaduhan,” jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (30/6).

Bastian kemudian mengajak pihak-pihak yang menjunjung tinggi demokrasi bersih untuk serius mempersoalkan lembaga survei ngawur meja hijau. Para elit harus melakukan tindakan kongkrit untuk mendorong investigasi terhadap oknum lembaga survei untuk mengaudit sumber data yang mendasari hasil survei tersebut.

“Sumber pembiayaan lembaga-lembaga survei tersebut juga harus ditelusuri karena patut diduga ada pihak-pihak tertentu yang membiayai,” tegasnya.

Bastian mengingatkan bahwa survei ngawur harus dijadikan sebuah persoalan serius karena sudah mengancam kemurnian demokrasi. Skandal ini harus dibongkar sampai ke akar-akarnya dan hasil investigasinya harus dipublikasikan kepada masyarakat luas, pelakunya harus dihukum berat karena telah sengaja memproduksi dan menyebar informasi hoax.

“Hasil survei yang ngawur juga menjadi sangat serius karena dipublikasikan oleh media-media mainstream, jadi media-media mainstream turut bersalah karena secara aktif telah mempublikasikan informasi hoax, ini sama saja dengan penyesatan terhadap masyarakat luas,” tukasnya.[rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita