Waspadai Skenario Jahat terhadap Umat Islam

Waspadai Skenario Jahat terhadap Umat Islam

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Sungguh sedih. Itu barangkali salah satu ungkapan perasaan yang juga dirasakan oleh banyak kalangan masyarakat ketika berita pemboman di beberapa titik termasuk tiga gereja di Surabaya sampai di depan mata. Bagaimana tidak, mereka yang menjadi korban pemboman merupakan orang-orang yang hendak berangkat beribadah, yang sedang bertugas dan menjalani kehidupan lainnya seperti biasa.

Bagaimana bisa orang menjadi pelaku pemboman dan mereka masih mempunyai pemikiran untuk membunuh yang bahkan korbannya adalah saudara seagama dan warga lain yang tidak bersalah. Tentu itu adalah tindakan kejahatan, sadis dan kebodohan. Sebaiknya pula kita tidak ikut terprovokasi dan ikut framing media untuk menyalahkan Islam dan atau organisasi dakwah yang jelas-jelas melakukan dakwah tanpa kekerasan. Kita semua terlebih sebagai seorang muslim mesti memahami bahwa tindakan pemboman seperti yang terjadi di Surabaya itu tidak dibenarkan oleh Islam sedikit pun.

Dalam agama Islam seperti yang telah kita ketahui bersama, nyawa seorang manusia sangat berharga. Baik muslim maupun non muslim. Dalam fakta sejarah dan literatur Islam dijelaskan bahwa jika Khilafah sebagai sistem pemerintahan diterapkan oleh kaum muslim dan di dalamnya terdapat kafir dzimmi (non muslim yang menjadi warga negara Daulah Islam), maka darah mereka menjadi haram. Artinya mereka mendapatkan hak-hak sebagaimana warga negara muslim yang lain termasuk hak keamanan. Jangankan nyawa, ketidakadilan dan penganiayaan terhadapnya tidak dihalalkan.

Syaikh Taqiyuddin dalam kitab Kepribadian Islam II berbahasa Indonesia menjelaskan bahkan penarikan jizyah (pungutan harta atas kafir dzimmi) saja haruslah dengan cara yang sopan, tidak dengan kekerasan dan penganiayaan dan harus disesuaikan dengan kemampuannya, tidak boleh didzalimi dan diambil di luar kemampuannya. Dari Hisyam bin Hakim bin Hizam, ia menemukan orang-orang yang melakukan penganiayaan dalam menarik jizyah di Palestina, lalu Hisyam berkata: saya mendengar Rasulullaah saw. bersabda: “Sesungguhnya Allaah akan menyiksa pada hari Kiamat mereka yang menyiksa manusia di dunia.”

Orang kafir dzimmi tetap diberi kebebasan untuk menjalankan keyakinan dan ibadah mereka, karena sabda Rasulullaah saw.: “ Barangsiapa yang tetap pada keyakinannya, Yahudi atau Nasrani, dia tidak boleh diganggu.” (HR. Abu ‘Ubaid). Sungguh Islam bukan ajaran terorisme dan terorisme bukanlah Islam. Maka salah besar orang-orang yang mengait-ngaitkan terorisme dengan Islam. Atas nama apapun, baik dakwah, jihad atau khilafah.

Selain pandangan Islam terhadap orang kafir, tentu dalam benak pelaku pemboman masih banyak lagi yang bertentangan dengan pemahaman Islam yang lurus seperti pemahaman tentang jihad, dakwah, khilafah dan bahkan tentang Islam itu sendiri. Mudah-mudahan Allaah memberikan kemenangan pada organisasi dakwah yang lurus, tanpa kekerasan, dan menjelaskan kebenaran Islam yang sesungguhnya. Pemboman ini hanya menyenangkan pihak-pihak tertentu yang ingin mencitraburukkan Islam. Maka kita juga perlu waspadai skenario jahat terhadap Islam dan kaum muslim di belakangnya. Semoga Islam bisa segera diterapkan di Indonesia untuk menyelamatkan Indonesia dari ancaman terorisme dan segala ancaman. Aamiin.

Rahmi Rahmawati,
Ibu Rumah Tangga, Aktivis Dakwah

[kiblat]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita