Sadis, Bocah Tak Berdosa Disabuki Bom Pipa

Sadis, Bocah Tak Berdosa Disabuki Bom Pipa

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Entah apa yang terbersit di benak orang tua yang mengajak anaknya melakukan aksi bom bunuh diri. Darah dagingnya sendiri dipasangi sabuk untuk mengikat bom berbentuk pipa.

Peristiwa ini sampai membuat Presiden Jokowi tak tega. Jokowi juga melihat langsung jenazah bocah tersebut.

"Mayatnya saya masih lihat. Bomnya ditaruh di bom sabuk, anaknya diberi, ibunya juga diberi," kata Jokowi saat menghadiri Halaqah Nasional Hubbul Wathon dan Deklarasi Gerakan Nasional Muballigh Bela Negara di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Senin (14/5/2018). 

Jokowi langsung bertolak menuju Surabaya, kemarin (13/5). Kejadian rentetan pengeboman itu terjadi pada kemarin pagi yang pelakunya adalah satu keluarga.

Dita Oeprianto (48) adalah kepala keluarga yang membawa istri dan keempat anaknya menemui ajal dengan bom bunuh diri. Pertama-tama, aksi dilakukan oleh 2 putranya berinisial YF (18) dan FA (16) yang berboncengan mengendarai sepeda motor ke Gereja Santa Maria Tak Bercela, Surabaya.

Selanjutnya, Dita mengantar istrinya, Puji Kuswati (43) ke Gereja Kristen Indonesia (GKI) Surabaya. Puji mengajak dua putrinya, FS (12) dan FR (9), meledakkan diri di gereja tersebut. Setelah itu barulah Dita meleakkan diri dengan bom yang dibawanya ke Gereja Pantekosta Pusat, Surabaya.

"Saya lihat sendiri secara langsung, bagaimana teroris membawa dua anak kecil yang umur 9 tahun dan 12 tahun diturunkan oleh bapaknya, digandeng ibunya dan masuk ke halaman gereja meledakkan diri," kata Jokowi yang telah melihat gambaran kejadian tragis tersebut.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengecam keras aksi teror bom yang memanfaatkan anak-anak itu. Menurut KPAI, ini sama sekali tak berperikemanusiaan.

Tak hanya KPAI, Sekjen PBB Antonio Gutteres juga mengutuk aksi yang mengikutsertakan anak-anak. Gutteres merasa ngeri dengan peristiwa ini.

Anak-anak juga ikut aksi teror yang dilakukan ayahnya di Mapolrestabes Surabaya. Kali ini pelakunya adalah Tri Murtiono (50) dan istrinya yang bernama Tri Ernawati (43).

Pasutri ini membawa 3 anaknya dalam aksi. Dua anaknya ikut tewas, sementara anak bungsunya yang masih berusia 8 tahun diselamatkan polisi dan kini masih dirawat intensif.[dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita