Pengamat Terorisme: Muslim pun Merupakan Sasaran dari JAD

Pengamat Terorisme: Muslim pun Merupakan Sasaran dari JAD

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) ramai disebut-sebut setelah anggotanya menjadi pelaku pengeboman di Surabaya.

Ketua JAD Surabaya pun dinyatakan meninggal saat digerebek polisi di Rusun Wonocolo, Sidoarjo.

Pengamat terorisme Al Chaidar dalam wawancara tayangan televisi Berita Satu pada Rabu (16/5/2018) pukul 12.32, mengatakan teror yang terjadi di Mapolda Riau juga merupakan aksi dari JAD.

Hal ini diprediksi Chaidar berdasarkan lokasi, pengamatan, pengaruh aspek teori-teori tertentu di mana kelompok ini bergerak dan sudah ada pemetaan termasuk di daerah Riau (16/5/2018).

"Polisi merupakan salah satu diantara tiga sasaran mereka," kata Chaidar.

Chaidar juga menjelaskan bahwa umat muslim pun juga bisa menjadi sasaran jaringan JAD ini.


Sasaran pertama itu tohud atau polisi.

Sasaran kedua itu kafirun yang biasanya menyasar tempat-tempat ibadah,

seperti gereja-gereja, bahkan masjid pun juga bisa dijadikan sasaran karena dianggap islam yang sesat.

Yang ketiga adalah fasikun, yaitu orang-orang muslim yang mereka anggap tidak menjalankan perintah agama, suka hura-hura, foya-foya, suka kongko-kongko di tempat-tempat tertentu, juga pertemuan-pertemuan partai, dsb," kata Chaidar.

Chaidar juga menambahkan tujuan dari JAD melakukan aksi bom ini karena cita-cita luhur mereka untuk masuk surga melalui serangan yang diperintahkan oleh seruan jihad.


Sementara itu, menurut keterangan yang dikutip dari tayangan KompasTV, Kabid Humas AKBP Sunarto menceritakan kronologi terjadinya aksi teror di Mapolda Riau.

Aksi tersebut dimulai ketika dengan masuknya sebuah kendaraan mobil Avanza putih yang menerobos masuk kawasan Mapolda Riau.

Padahal, mobil tersebut sudah dihalangi anggota polisi di depan gerbang masuk.

Sejumlah terduga teroris tampak mengendarai sebuah mobil Toyota Avanza warna putih dengan nopol BM 1192 RQ.

Kemudian penumpang mobil itu turun dan melakukan aksinya menyerang anggota kepolisian dengan menggunakan senjata tajam berupa samurai.

Kondisi Mapolda Riau saat itu sedang siaga dan dijaga ketat.

Tak butuh waktu lama, anggota polisi Riau berhasil melumpuhkan 4 pelaku teror tersebut.

Empat pelaku tersebut langsung tewas di tempat. [tn]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita