Klarifikasi Ustadz Somad terkait Ketidakhadirannya Pada Harlah NU di Riau

Klarifikasi Ustadz Somad terkait Ketidakhadirannya Pada Harlah NU di Riau

Gelora News
facebook twitter whatsapp
www.gelora.co - Agenda ceramah Ustaz Abdul Somad di di peringatan Hari Lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) yang digelar di Riau batal. Pangkal sebabnya, ada fitnah yang dilontarkan terhadap Abdul Somad.

Lewat akun Instagram @ustadzabdulsomad, disampaikan 7 poin penjelasan dirinya urung jadi penceramah. Dalam posting-an tersebut, Abdul Somad juga mengikutsertakan screenshot percakapan di grup WhatsApp yang menyudutkannya.

Pada poin kelima penjelasan, disebutkan Abdul Somad tak diperbolehkan sepanggung dengan petinggi NU. Jika dilihat dari screenshot percakapan WhatsApp, petinggi yang dimaksud yakni Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj.

PWNU Riau selaku penyelenggara peringatan Harlah NU ke-92 sudah memberi penjelasan soal fitnah tersebut. Ketua PWNU Riau Rusli Ahmad menyatakan tak ada masalah antara lembaganya, PBNU, dan Abdul Somad. Dia menegaskan Abdul Somad adalah warga NU (nahdliyin) juga.

"Nggak ada persoalan sama sekali. Orang dia orang NU tulen kok. Dia orang NU itu," kata Rusli saat dihubungi, Selasa (8/5/2018).

Rusli mengatakan ada beberapa fitnah yang muncul terkait rencana Abdul Somad mengisi tausiah. PWNU sendiri menerima batalnya rencana Abdul Somad untuk ceramah.

"Ada bahasalah untuk politik, fitnahnya. Ini (acara) untuk kepentingan politik yang mendompleng. Jadi kita untuk hindari fitnah, yaudah kita legowo saja," tuturnya.

Dia juga meluruskan soal isu yang menyebut Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj tak ingin sepanggung dengan Abdul Somad. Rusli mengatakan isu itu adalah salah satu fitnah yang ditebarkan.

"Nggak ada itu. Itu fitnah itu juga, jadi fitnah itu sudah macem-macem. Jadi salah satu fitnahnya itu juga," kata Rusli.

PWNU Riau juga sempat mengambil langkah tegas terkait salah satu oknum pengurus yang diduga menyebarkan fitnah. Setelah menggelar rapat kepengurusan, oknum pengurus tersebut dipecat.

Langkah ini diambil karena PWNU Riau tak ingin ada fitnah antara mereka dengan Abdul Somad. Sebab, Rusli menegaskan tak ada persoalan antara PWNU Riau ataupun PBNU dengan Abdul Somad.

"Itu kan ada salah satu oknum kepengurusan yang bahasanya mungkin tidak diterima oleh Ustaz Abdul Somad karena ada unsur fitnah. Jadi makanya kita juga sudah rapat kepengurusan lengkap kemarin. Yang bersangkutan sudah kita pecat. Karena kita takut bahan fitnah lagi, (bahwa) kita membela pengurus yang bersangkutan itu. Untuk menjaga silaturahim antara Ustaz Somad dengan para kiai juga, dengan kami juga. Untuk menghindari lah, jadi kita ambil tindakan tegas," ungkap Rusli.

Rusli mengatakan PWNU Riau akan membuat agenda khusus bagi Abdul Somad untuk menyampaikan ceramah setelah digelarnya peringatan Harlah NU ke-92 ini.

"Jadi kita beresin dulu. Satu ketika nanti kita agendakan lagi khusus untuk Ustaz Abdul Somad untuk warga Nahdliyin di Riau ini, kita agendakan lagi," ucap Rusli.

Sebelum ada penjelasan dari Abdul Somad dan Rusli Ahmad ini, sempat beredar kabar simpang siur mengenai jadi-tidaknya sang penceramah memberikan tausiah. Isu itu mengemuka setelah munculnya capture percakapan di grup WhatsApp yang menyudutkan Abdul Somad.

Berikut penjelasan Abdul Somad:

Klarifikasi Ketidakhadiran UAS pada Harlah NU

1. Prof. Dr. Ahmad Mujahidin meminta kepada UAS melalui WA agar memberikan tausiyah pada Hari Lahir NU di Riau. Namun UAS tidak dapat hadir karena bertabrakan dengan jadwal di Surabaya (27-29 April)

2. Saudara Fery dan Bapak Nazar (Pengurus NU dan Pegawai Kemenag Riau) menemui UAS di Hotel Batiqa (27 Maret 2018) untuk meminta agar UAS bersedia memberikan tausiyah pada Harlah NU di Riau, namun UAS tidak dapat memenuhi undangan tersebut karena bertabrakan dengan jadwal di Surabaya

3. Saudara Fery dan Tengku Rusli Ahmad menemui UAS di Ruang VIP Bandara Sultan Syarif Kasim 2 agar memberikan tausiyah pada harlah NU di Riau tanggal 8 Mei 2018, UAS tidak dapat memenuhi undangan tersebut karena sore hari akan ke Kampar. Tapi karena Saudara Fery dan Tengku Rusli Ahmad bolak balik mendesak dan hanya 1 jam saja, maka UAS pun mengalah dan memberikan waktu, sore hari dari jam 16.00-17.00 WIB

4. Pada tanggal 27 April, tersebar tulisan di grup "Forum Alumni Gagasan" (lihat gambar nomor 2-4 / poin ke 4)

5. UAS tidak boleh satu panggung dengan para petinggi (lihat gambar nomor 6)

6. Pada tanggal 1 Mei, Saudara Nawir (Tim UAS) mengirim WA ke Saudara Fery agar panitia mencari pengganti karena masih ada waktu 8 hari lagi agar tidak terjadi fitnah.

7. Demikianlah klarifikasi ini ditulis agar tidak menjadi fitnah, tetap menjaga Ukhuwah Islamiyah sesama Nahdlatul Ulama dan ukhuwah wathaniyah dalam bingkai NKRI

8. Wallahu muwaffiq ila aqwamit-thariq.
Klarifikasi Ketidakhadiran UAS pada Harlah NU 1. Prof. Dr. Ahmad Mujahidin meminta kepada UAS melalui WA agar memberikan tausiyah pada Hari Lahir NU di Riau. Namun UAS tidak dapat hadir karena bertabrakan dengan jadwal di Surabaya (27-29 April) 2. Saudara Fery dan Bapak Nazar (Pengurus NU dan Pengawai Kemenag Riau) menemui UAS di Hotel Batiqa (27 Maret 2018) untuk meminta agar UAS bersedia memberikan taushiyah pada Harlah NU di Riau, namun UAS tidak dapat memenuhi undangan tersebut karena bertabrakan dengan jadwal di Surabaya 3. Saudara Fery dan Tengku Rusli Ahmad menemui UAS di Ruang VIP Bandara Sultan Syarif Kasim 2 agar memberikan tausiyah pada harlah NU di Riau tanggal 8 Mei 2018, UAS tidak dapat memenuhi undangan tersebut karena sore hari akan ke Kampar. Tapi karena Saudara Fery dan Tengku Rusli Ahmad bolak balik mendesak dan hanya 1 jam saja, maka UAS pun mengalah dan memberikan waktu, sore hari dari jam 16.00-17.00 WIB 4. Pada tanggal 27 April, tersebar tulisan di grup “Forum Alumni Gagasan” (lihat gambar nomor 2-4 / poin ke 4) 5. UAS tidak boleh satu panggung dengan para petinggi (lihat gambar nomor 6) 6. Pada tanggal 1 Mei saudara Nawir (Tim UAS) mengirim WA ke Saudara Fery agar panitia mencari pengganti karena masih ada waktu 8 hari lagi agar tidak terjadi fitnah 7. Demikianlah klarifikasi ini ditulis agar tidak menjadi fitnah, tetap menjaga Ukhuwah Islamiyah sesama Nahdlatul Ulama dan ukhuwah wathaniyah dalam bingkai NKRI 8. Wallahu muwaffiq ila aqwamit-thariq
A post shared by Ustadz Abdul Somad (Official) (@ustadzabdulsomad) on
[dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita