Soal Ikan Kaleng Bercacing, DPR: Jangan Jadikan Masyarakat Eksperimen Produk

Soal Ikan Kaleng Bercacing, DPR: Jangan Jadikan Masyarakat Eksperimen Produk

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Pengungkapan 27 merek Ikan Makarel kalengan yang mengandung cacing parasit oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) patut diapresiasi. Namun, hal itu menunjukkan bahwa sistem keamanan pangan di Tanah Air masih rentan. 

"Ternyata keamanan pangan di masyarakat kita masih sangat rentan. Merek-merek yang ditarik itu kan merek-merek populer yang sudah lama beredar, tapi baru sekarang ditemukan cacing. Ini persoalannya," kata Anggota Komisi IX DPR RI Ahmad Zainuddin saat dihubungi di Jakarta, Minggu (1/4/2018).

Menurut dia, penemuan kasus tersebut juga menunjukkan sistem pengawasan di hulu tidak berjalan optimal.

Karenanya, sistem impor produk makanan harus dievaluasi agar produk makanan bermasalah tidak sampai beredar di masyarakat. 

"Merek-merek ikan makarel kalengan yang ditarik kan bukannya tidak legal atau tidak prosedural. Tapi tidak hijienis. BPOM akhirnya hanya mengawasi di hilir, pengawasan ketat seharusnya juga dilakukan di hulu. Jangan jadikan masyarakat sebagai eksperimen produk," sembur Zainuddin.

Zainuddin mengaku tidak habis pikir, mengapa temuan itu terjadi pada produk yang sebenarnya mendapatkan kelulusan dari sejumlah institusi termasuk BPOM, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Perdagangan.

Selain itu, menurut politisi PKS ini, koordinasi BPOM dengan kementerian atau institusi yang terlibat dalam perdagangan impor produk makanan ini harus diperkuat serta mengevaluasi sistem pengawasan total dari hulu ke hilir. 

"Jangan sudah produknya di masyarakat, sudah dikonsumsi banyak orang. Apalagi merek lama, baru diketahui ada yang tidak hijienis," katanya.

Selain itu, Zainuddin meminta pemerintah tidak hanya sekadar menarik semua 27 merek ikan makarel kalengan, tapi juga harus mengevaluasi ulang semua produk makanan impor yang sudah beredar di masyarakat. 

"Masyarakat juga sebaiknya teliti dalam membeli. Baca produknya. Karena ketelitian ini bagian dari keamanan pangan. Tidak semua yang sudah beredar di masyarakat itu aman, meskipun idealnya memang harusnya aman. Laporkan jika menemukan produk makanan yang mencurigakan," pungkasnya. [tsc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita