Selendang Putih Mundur Jika Gatot Nurmantyo Cawapres Jokowi

Selendang Putih Mundur Jika Gatot Nurmantyo Cawapres Jokowi

Gelora News
facebook twitter whatsapp
www.gelora.co - Ketua Relawan Selendang Putih Nusantara Rama Yumatha mengatakan kelompoknya tidak bakal mendukung Gatot Nurmantyo jika mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia itu memutuskan menjadi calon Wakil Presiden Joko Widodo pada pemilihan presiden 2019. "Kami akan mundur karena tujuan kami bukan ke sana," kata Rama saat berdiskusi dengan Forum Peduli Bangsa di daerah Cempaka Mas, Jakarta Pusat, Selasa, 10 April 2018. "Kami akan balik badan."

Selendang Putih menyambangi pimpinan lembaga, komunitas pemuda, komunitas forum-forum lintas agama, santri-santri, elemen ormas-ormas itu untuk konsolidasi pendukung Gatot Nurmantyo sebagai calon presiden 2019.

Penjelasan Rama itu jawaban atas pendapat anggota Forum Peduli Bangsa, Abdulah yang khawatir Gatot digaet Joko Widodo sebagai calon wakil presiden. "Nanti ngotot, ternyata jadi wakil Jokowi." Abdullah menilai Gatot pas untuk mengubah Indonesia. "Yang penting siapa pendamping beliau dan bagaimana pendekatannya ke tokoh umat."

Rama menegaskan relawan yang dipimpinnya bertujuan mengantar Gatot menjadi presiden. Kalau Gatot belum menang pada pemilihan presiden 2019, relawan tetap akan mendukung Gatot pada kompetisi berikutnya. Syaratnya, Gatot tidak malah bergabung dengan poros dominan saat ini, Joko Widodo. "Kalau jadi RI-2 namun di kubu selain Jokowi, masih kami dukung. Tapi tensinya turun."

Hingga kini Selendang Putih belum memastikan waktu deklarasi Gatot sebagai calon presiden. Mereka juga masih menunggu Gatot pulang berlibur sekitar pertengahan April. "Pokoknya kalau sudah merangkul semua elemen masyarakat, baru deklarasi."

Mengenai hitung-hitungan politik yang beredar bahwa Gatot belum mendapatkan dukungan partai, Rama menuturkan relawan tidak takut. Dia mengusahakan terlebih dahulu mensosialisasikan Gatot ke kelompok-kelompok masyarakat.

Partai yang dijajaki untuk bergabung antara lain Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional, Partai Bulan Bintang, Gerindra, Berkarya, Partai Garuda, Partai Keadilan Sejahtera, dan Golkar. "Yang cukup intensif adalah PKS, PAN, dan PBB."[tc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita