Saat Anies Baswedan Marah kepada Anak Buahnya Gara-gara Dishub Derek Mobil Ratna Sarumpaet

Saat Anies Baswedan Marah kepada Anak Buahnya Gara-gara Dishub Derek Mobil Ratna Sarumpaet

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyalahkan Dishub DKI terkait kasus penderekan mobil Ratna Sarumpaet yang videonya kemudian viral di media sosial.

Buntut dari peristiwa tersebut, Anies menyebut telah terjadi ketidaksiplinan dalam pemerintahan selama ini.

Demikian diungkap Anies di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (4/4/2018).

“Nah, ini adalah contoh, berarti selama ini tidak ada kedisiplinan mengikuti standard operating procedure (SOP),” katanya.

Hal itu merunut pada pengembalian mobil Ratna oleh petugas Dishub meski sudah diderek.

“Karena tidak boleh. Cek aturannya, boleh tidak mobil diderek dan dikembalikan? Pelanggaran!” tegasnya.

Karena itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu berencana memanggil stafnya dan memastikan apakah benar mobil Ratna dikembalikan atas permintaan anak buahnya.

Anies pun berjanji akan mendisiplinkan stafnya jika memang nantinya terbukti bersalah.

“Justru saya akan panggil, saya akan disiplinkan,” lanjutnya.

Akan tetapi, Anies enggan merinci bentuk disiplik seperti apa yang akan dilakukan kepada staf dan anak buahnya itu.

“Taati SOP. Jadi kalau ada permintaan apapun, lihat SOP-nya. Kalau itu sejalan, jalan!”

“Nanti saya akan periksa. Saya belum periksa itu. Intinya, kalau tidak mengikuti SOP, salah!” tegasnya.

Anies menambahkan, jika tidak dilakukan pendisiplinan, makan perilaku tersebut akan terus menjadi kebiasaan.

Padahal, sambungnya, dirinya Wakil Gubernur Sandiaga Uno selama ini selalu mengacu pada SOP dan aturan yang berlaku.

“Saya garis bawahi, jangan kita bekerja karena rasa takut. Nanti tidak muncul kebiasaan disipilin SOP,”

“Yang kami berdua akan jalankan di Jakarta adalah seluruhnya taat SOP,” tegas dia lagi.

Saat dikonfirmasi wartawan, Ratna menerangkan bahwa video itu direkam pada Selasa pagi sekitar pukul sembilan.

Saat itu, dirinya sedang berolahraga di Taman Tebet, Jakarta Selatan.

Kemarahan pendukung pasangan Anies-Sandi di Pilkada DKI lalu itu dipicu karena ulah petugas Dishub yang menderek mobilnya.

Padahal, katanya, di lokasi tersebut sama sekali tak terpasang rambu larangan parkir.

Sementara, Ratna sendiri mengaku saat dirinya menelepon Anies, yang mengangkatnya adalah staf Anies, bukan Anies.

Kepada staf Gubernur DKI, Ratna mengeluhkan dan mengadukan kejadian yang menimpanya itu.

“Saya lagi jalan olahraga dengan anak saya, saya satu putaran berhenti,”

“Saat itu sudah ada orang dishub yang tahu-tahu (mobil dereknya) maju mundur. Lalu orang keamanan bilang (mobil saya) mau diderek,” kata Ratna.

Sampai saat ini, Kepala Seksi Pengendalian Operasional Sudin Perhubungan Jakarta Selatan Edy Sufaat belum dapat dikonfirmasi terkait hal itu.

Sebelumnya, video Ratna Sarumpaet marah saat mobilnya diderek petugas Dishub viral di media sosial, Selas (3/4/2018).

Video berdurasi satu menit 37 detik itu kemudian viral dan diunggah berulang-ulang oleh warganet.

“Mana, mana pimpinanmu?” tanya Ratna kepada petugas derek. “Itu di depan, Bu,” jawab sang petugas. “Yang mana orangnya?” tanya Ratna lagi. “Itu, tuh,” jawab petugas Dishub. “Ya suruh sini dong,” perintah Ratna.

Akan tetapi, hal itu tak digubris petugas Dishub yang terus melanjutkan menderek mobilnya.

Sejurus kemudian, Ratna tampak mendatangi seseorang petugas Dishub.

“Bu, gak ada rambu, Bu. Gak ada rambu tanda larangan,” ujar seorang lelaki yang diduga perekam peristiwa tersebut.

“Hei, monyong kamu!” hardik Ratna dengan suara membentak kepada petugas Dishub. “Kok monyong sih?” balas petugas Dishub. “Ah, diam!” hardik Ratna lagi.

“Saya mengerti, Bu. Saya hanya menjalankan tugas,” jelas petugas Dishub yang lain.

Akan tetapi, penjelasan itu sama sekali tak diterima Ratna Sarumpaet yang terus membentak-bentak dan menghardik.

“Saya kan pedomannya perda, Bu,” jelas sang petugas. “Perda apa? Mana? Mana aturannya,” hardik Ratna lagi sembari menunjuk-nunjuk.

“Oke, saya telepon Anies sekarang,”

[psid]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita