Rocky Gerung Dihantam “Kitab Suci Itu Fiksi”, Tengku Zulkarnain: Fiksi di Masa Depan Jadi Realita

Rocky Gerung Dihantam “Kitab Suci Itu Fiksi”, Tengku Zulkarnain: Fiksi di Masa Depan Jadi Realita

Gelora News
facebook twitter whatsapp


www.gelora.co - Ramai publik di media sosial membincangkan ucapan Dosen Filsafat UI Rocky Gerung yang menyebut Kitab Suci itu fiksi.

Beragam komentar warganet menanggapi ucapan Rocky yang dikemukakan saat acara Indonesia Lawyers Club di salah satu stasiun televisi swasta nasional itu.

Komentar Rocky memang kerap menjelang kekuasaan pemerintahan Jokowi.

Warganet yang pro Jokowi pun bersuara dengan nada sindiran untuk merespon ide dengan ide tanpa kriminalisasi.

Seperti diketahui belakangan sejumlah ucapan sindiran yang dianggap menistakan agama langsung dipolisikan oleh kalangan kontra Jokowi.

“Gak perlu ikut jatuh dlm hate spin dg anggap Rocky menista kitab suci. Soal tetangga sebelah mingkem pdhl biasanya ceriwis mgk skr mrk sdh dewasa,” ujar Savic Ali.

“Saya tak setuju RG dikriminalisasi. Lawanlah ide dgn ide! Bahwa kaum sumbu pendek tumben ga koar2 menghujat RG dgn alasan penodaan agama, ya disyukuri aja. Mgkn mrk mau belajar filsafat sama RG,” cuit Akhmad Sahal.

Respon mereka memang senada dengan apa yang dilakukan mereka yang kerap kritis terhadap kekuasaan.

Wasekjen MUI Ustad Tengku Zulkarnain berpandangan perlu ada penjernihan makna fiksi dalam menanggapi ucapan Rocky Gerung.

“FIKSI Itu di Masa Depan Menjadi Akan REALITA…
Dulu Film Flash Gordon, Manusia Terbang ke Angkasa, Masih FIKSI. Skrg Realita.
Lain FIKTIF. Fiktif itu “NGIBUL” Bahasa Betawinya…
Misalnya Akan Buy Back Indosat. Jika Selama 5 Tahun Tidak Dibeli, maka Itu Namanya Janji FIKTIF…!” begitu ungkapnya seperti dikutip dari Twitternya, Kamis (12/4/2018).

Rocky Gerung sendiri merespon tanggapn warganet dengan pandangan bahwa mereka masih berpikir dangkal.

“Astaga, sampe siang ini kalian masih anggap fiksi itu kebohongan? Dungu amat,” ujarnya.

“Maka sejak hari ini tak seorangpun boleh memikirkan hal yang bukan fakta!”. katanya lagi.[psid]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA